JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 820 orang per Kamis (27/8/2020).
Penambahan kasus itu merupakan angka tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza lagi-lagi menegaskan, tingginya penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota disebabkan tes pemeriksaan yang dilakukan secara masif.
Hasil dari tes pemeriksaan itu bisa jadi patokan Pemprov DKI untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19.
"Angka tinggi karena banyak testing, dengan banyaknya testing kelihatan penyebarannya di mana. Dengan banyaknya testing lebih mudah lakukan langkah-langkah pencegahan maupun penanggulangannya," kata Ariza saat dikonfirmasi, Kamis (27/8/2020).
Baca juga: UPDATE 27 Agustus: Tambah 820 Kasus Covid-19 di Jakarta, Tertinggi Selama Pandemi
Meskipun demikian, Ariza menegaskan penanganan Covid-19 di Ibu Kota masih terkendali walaupun kasus positif terus meningkat setiap hari.
Pemprov DKI juga telah membentuk kader penanganan Covid-19 guna memantau dan mengawasi penerapan protokol kesehatan.
"Kondisi tiga hari ini memang ada kenaikan, tapi sesungguhnya Jakarta masih terkendali," ucap Ariza.
Seperti diketahui, masa perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang mulai diberlakukan pada 13 Agustus berakhir pada Kamis ini.
Pemprov DKI kembali memperpanjang PSBB transisi hingga waktu yang belum bisa ditentukan karena masih menunggu regulasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Kasus Terus Melonjak, 71 Persen ICU di 67 RS Rujukan Covid-19 Terisi Pasien
"Masih perpanjangan. Masih perpanjangan tapi yang penting semua dalam kontrol dan terkendali," ujar Ariza.
Kasus Covid-19 di Ibu Kota terus melonjak setidaknya dalam dua pekan terakhir. Berikut rincian penambahan kasus positif Covid-19 selama dua pekan terakhir:
1. 12 Agustus : 27.242 kasus
2. 13 Agustus : bertambah 621 menjadi 27.863 kasus
3. 14 Agustus : bertambah 575 menjadi 28.438 kasus