Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2020, 21:22 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam situsnya www.covid19.go.id merilis perkembangan terkini peta risiko penyebaran Covid-19.

Dalam situsnya itu, Kota Bogor, Jawa Barat, dinyatakan masuk zona merah atau risiko tinggi.

Perubahan stasus zonasi Kota Bogor yang sebelumnya berada dalam zona oranye atau risiko sedang itu dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

Indikator-indikator yang digunakan dalam menentukan zonasi risiko daerah adalah epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, dan sumber data kasus positif, ODP, dan PDP.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pemerintah daerah akan mempelajari semua data dan indikator terhadap perubahan zona merah tersebut.

Baca juga: Total Pasien Positif 540 Orang, Kota Bogor Terancam Zona Merah

"Kami juga baru lihat di situs resmi Gugus Tugas Nasional (GTN). Dari Provinsi belum ada perubahan. Masih oranye. Tapi memang seperti yang selalu saya sampaikan seminggu ini. Tren naik tajam dan bisa saja masuk zona merah," ucap Bima, saat dikonfirmasi, Kamis (27/8/2020).

Bima mengakui bahwa tren peningkatan kasus positif di wilayahnya dalam beberapa pekan ke belakang terus meningkat.

Ia menyebut, transmisi lokal saat ini sudah terjadi. Klaster utama penyebaran Covid-19 di Kota Bogor berasal dari rumah tangga (keluarga).

Baca juga: Bima Arya: Kasus Positif Terus Naik, Kota Bogor Menuju Zona Merah Covid-19

"Malam ini kita sedang pelajari semua data dan indikator.

Besok siang kita akan sampaikan langkah Pemkot Bogor," katanya.

Angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, terus meningkat di masa pra-adaptasi kebiasaan baru.

Data harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor mencatat, Kamis (27/8/2020), terjadi penambahan 11 kasus baru positif.

Baca juga: Waspada Klaster Rumah Tangga, Limbah Infeksius di Apartemen Harus Dikelola dengan Baik

Dengan penambahan itu maka akumulasi pasien terkonfirmasi positif di Kota Bogor sampai hari ini adalah 540 orang.

Sebanyak lima dari 11 kasus penambahan yang terjadi hari ini berasal dari klaster rumah tangga (keluarga).

Tingkat kesembuhan juga mengalami penambahan. Tercatat ada dua kasus sembuh yang terjadi hari ini sehingga total pasien sembuh 318 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com