Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Kota Bogor Naik 2 Kali Lipat di Masa Pembatasan Berskala Mikro dan Komunitas

Kompas.com - 31/08/2020, 15:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor, Jawa Barat, terus mengalami peningkatan setelah wilayah itu ditetapkan sebagai zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK), penambahan jumlah kasus positif berada di atas angka 20 kasus baru per harinya.

Penambahan kasus positif harian itu meningkat dua kali lipat jika dibandingkan pada dua pekan sebelumnya yang rata-rata antara 10 hingga 13 kasus per harinya.

Baca juga: Tambah 21 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor, Penambahan Tertinggi Selama Pandemi

Data harian Covid-19 Kota Bogor mencatat, Sabtu (29/8/2020), terjadi penambahan 21 kasus positif baru. Sehingga total pasien terkonfirmasi di hari itu mencapai 574 orang.

Minggu (30/8/2020), penambahan kasus baru terus terjadi. 23 warga Kota Bogor dinyatakan positif Covid. Akumulasi pasien terkonfirmasi positif bertambah menjadi 579.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, lonjakan itu mencatatkan rekor tertinggi selama wabah Covid melanda wilayahnya.

Baca juga: Kota Bogor Zona Merah Covid-19, Kekhawatiran Bima Arya Jadi Kenyataan

Bima menyebut, penambahan kasus sebagian besar berasal dari klaster rumah tangga (keluarga) yang saat ini menduduki peringkat pertama penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.

"Ini rekor (penambahan) sejak awal Covid-19," kata Bima, Senin (31/8/2020).

Berdasarkan data, sambung Bima, mereka yang terpapar karena memiliki mobilitas tinggi di luar. Sebab itu, ia memperingatkan seluruh warga agar tidak melakukan aktivitas yang tidak terlalu penting di luar rumah.

"Kita ingin warga tahu situasi saat ini tidak aman. Lonjakan kasus Covid ini sangat cepat dan tajam," sebutnya.

Baca juga: Bogor Zona Merah, Bima Arya Imbau Lansia dan Anak-anak Tidak Keluar Rumah

Ia juga mengimbau kepada warga lanjut usia dan anak-anak agar tidak keluar rumah mengingat status zona merah Covid-19 yang dihadapi Kota Bogor

Sebab, kata dia, kategori anak-anak dan lanjut usia adalah kelompok yang paling rentan terpapar dalam jumlah kasus positif di wilayahnya.

"Ada bayi berusia dua bulan terpapar, kemungkinan tertular dari anggota keluarganya yang sering beraktivitas di luar rumah atau bayi itu suka di bawa ke luar rumah. Ada juga kakek berusia 70 tahun yang terpapar," ungkap dia.

Lanjut Bima, di masa PSBMK ini, Pemkot Bogor mulai menerapkan kembali pembatasan jam operasional mal, restoran, dan unit usaha lainnya hingga pukul 18.00 WIB.

Termasuk, memberlakukan pengetatan terhadap seluruh aktivitas warga hingga pukul 21.00 WIB dengan patroli jam malam.

"Kita sudah siapkan Perwali Nomor 107 tahun 2020 yang mengatur tentang sanksi atau denda bagi pelanggar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com