Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Pranoto Akhirnya Jalani Pemeriksaan Terkait Klaim Obat Covid-19

Kompas.com - 08/09/2020, 16:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadi Pranoto akhirnya memenuhi panggilan polisi. Ia menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Selasa (8/9/2020).

Hadi, dalam sebuah video wawancara dengan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji yang beredar di media sosial, mengeklaim bahwa dia telah menemukan obat untuk Covid-19. Klaim itu diduga sebagai hoaks. Oleh karena itu, ada pihak yang melaporkan Hadi dan Anji ke polisi.

Hadi dua kali mangkir dari panggilan polisi dengan alasan sakit. 

"HP (Hadi Pranoto) sekarang lagi dilakukan pemeriksaan oleh Krimsus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Hadi Pranoto Akan Dijemput Paksa jika Mangkir Lagi dari Pemanggilan Polisi

Yusri menjelaskan, Hadi menjalani pemeriksaan sejak pukul 13.45 WIB.

Hadi dan Anji dilaporkan Cyber Indonesia dengan sangkaan menyebarkan berita bohong.

Anji sudah memberikan klarifikasi dalam kanal YouTube-nya, Dunia Manji, tentang kasus itu. Anji mengaku, dia belum pernah mengenal Hadi sebelumnya. Pertemuan pertamanya dengan Hadi terjadi pada 29 Juli 2020, saat Anji berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.

“Saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya yang ada di sana yang itu juga tertera di highlight Instagram saya berjudul Tegal Mas,” kata Anji dalam tayangan video klarifikasinya.

Saat itu, Anji melihat acara yang dihadiri Hadi Pranoto. Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai beberapa media.

Anji menyebutkan, semua orang yang ada di Pulau Tegal Mas saat itu menyebut Hadi Pranoto sebagai profesor.

“Saya tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara," katanya.

Anji lalu mencari berita tentang Hadi Pranoto di Google. Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto mulai muncul di media sejak April 2020.

“Saya melihat harapan. Lalu, saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini,” ujar dia.

Wawancara Anji dengan Hadi Pranoto dilakukan pada 29 Juli 2020. Video wawancara itu kemudian diunggah pada 31 Juli 2020.

Anji mengaku, dia tak menyatakan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat.

“Tetapi, itu adalah pernyataan Bapak Hadi Pranoto sendiri, lalu status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang, saya juga tanyakan dalam video tersebut di 4.29 dan juga menit 8.27,” katanya.

Anji mengaku, belakangan dia terkejut ketika mendapatkan informasi soal status Hadi dan pernyataan-pernyataannya ternyata tak valid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com