Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2020, 09:47 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ketersediaan tempat tidur rawat inap ruang intensive care unit (ICU) di 42 rumah sakit rujukan Covid-19 wilayah Kota Bekasi hampir penuh.

Setidaknya 48 pasien telah mengisi ruang ICU, dari 57 tempat tidur yang tersedia.

Dengan demikian, tempat tidur di ruang ICU yang tersebar di beberapa rumah sakit Kota Bekasi kini tersisa sembilan unit saja.

Baca juga: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Sudah Terisi 95 Persen

“Data per Selasa (15/9/2020) dari 57 bed ICU, sudah terisi 48 bed,” ujar Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Kota Bekasi Eko Nugroho saat dikonfirmasi, Rabu (16/9/2020).

Sebagai informasi, pasien yang masuk ruang ICU sifatnya fluktuatif. Eko menyampaikan, biasanya yang menggunakan ruang ICU adalah pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat dengan penyakit bawaan atau komorbid.

Selain itu, ruang ICU juga digunakan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala yang kemudian kondisinya memburuk atau mengalami happy hypoxia.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Happy Hypoxia yang Perlu Diketahui

Happy hypoxia adalah kondisi di mana kadar oksigen dalam darah berkurang hingga di bawah batas normal dan mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen.

“Ya ada, karena mereka kadar oksigen darahnya di bawah 90 persen berisiko besar memburuk. Jika paru-paru tidak sanggup bernapas dengan sempurna karena penyakit Covid-19-nya semakin menjadi, maka kondisi ini butuh pemasukan oksigennya membantu pernapasan,” ucap Eko.

Selain itu, ruang isolasi yang tersedia pun sudah terisi hingga 426 unit, dari 550 tempat tidur isolasi yang disediakan. Ruang isolasi biasanya digunakan pasien Covid-19 yang gejala ringan hingga sedang.

Baca juga: Pasien Covid-19 Bekasi yang Rumahnya Tak Memadai Jadi Tempat Isolasi Akan Dipindah ke Stadion Patriot

Dengan demikian, masih tersisa 124 tempat tidur di ruang isolasi.

Eko menyampaikan, menipisnya kapasitas ruang ICU di rumah sakit bakal berdampak pada risiko kematian.

Pertolongan pertama bagi pasien Covid-19 pun akan terhambat jika tak diberikan alat ventilator atau bantu pernapasan.

“Risiko kematian akan tinggi, karena kemanpuan rumah sakit merawat pasien Covid-19 yang butuh penanganan khusus di ICU semakin sulit,” ucap dia.

Kondisi ruang ICU menipis tersebut, lanjut Eko, sulit disiasati dengan menambah kapasitas.

Pasalnya, Kota Bekasi saat ini memiliki keterbatasan biaya untuk pengadaan alat-alat kesehatan berkait kebutuhan ruang ICU.

Dengan begitu, Eko berharap tak ada lagi pasien Covid-19 dengan gejala berat untuk saat ini. Ia berharap jumlah pasien Covid-19 bisa ditekan dengan setiap kebijakan yang diambil Pemkot Bekasi.

“Kami berikan laporan kondisi harian ke Dinkes, berharapnya pasien Covid-19 tidak ada lagi yang gejala berat. Karena mau tampung di mana lagi, semua rumah sakit seperti kita (menipis kapasitas ruang ICU-nya), ya berdoa saja,” tutur dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com