Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan 5 Jenazah ABK di Dalam Freezer Tewas karena Miras Oplosan

Kompas.com - 21/09/2020, 21:33 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Kepulauan Seribu memastkan bahwa lima jenazah anak buah kapal (ABK) yang ditemukan dalam freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI tewas karena Covid-19.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond mengatakan, kesimpulan itu diambil setelah hasil visum dari jenazah keluar.

"Hasil visum et repertum menunjukkan bahwa lima ABK KM Starindo Jaya Maju VI itu meninggal dunia akibat mengonsumsi minuman keras oplosan," kata Morry.

Baca juga: Rekan Sebut 5 Jenazah ABK Dimasukkan ke Freezer Kapal untuk Diserahkan ke Keluarga

Morry mengatakan, hasil visum menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kemudian, hasil penyaringan alkohol positif sementara lambung korban kosong.

Hal tersebut kemudian sesuai dengan keterangan saksi yakni rekan yang sama-sama melaut dengan korban.

Ia juga menjelaskan bahwa kelima ABK itu tewas setelah menenggak miras oplosan racikan salah satu korban.

"Akibat yang dirasakan para korban setalah mengonsumsi miras oplosan tersebut, badan terasa lemas, kejang-kejang, perut terasa mual, kepala pusing, suhu badan panas, sesak nafas dan tak lama meninggal dunia. Ini kita dapat dari keterangan para saksi ABK," ujar Morry.

Adapun kelima jenazah tersebut ditemukan polisi saat sedang melaksanakan operasi yustisi di tengah laut.

Morry mengatakan, peristiwa penemuan kapal ini terjadi kemarin sekitar pukul 14.15 WIB.

Ketika tengah berpatroli di tengah lautan, polisi melihat KM Starindo Jaya Maju VI yang sedang mengangkut puluhan awak.

Langkah awal sebagai antisipasi Covid-19, polisi pun mencoba menegur nakhoda kapal agar tidak terlalu banyak mengangkut awak.

Saat itu, polisi menaiki kapal ikan tersebut dan mengecek manifes kapal.

Baca juga: Rekan Sebut 5 Jenazah ABK Dimasukkan ke Freezer Kapal untuk Diserahkan ke Keluarga

Ternyata, data manifes kapal tersebut tak sesuai dengan orang yang ada di dalamnya.

"Setelah dicek manifesnya 43 orang, lho kok kurang ini. Akhirnya nakhodanya baru mengaku, ngomong ada yang meninggal," kata Morry

ABK yang meninggal itu disimpan di dalam freezer kapal oleh ABK yang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com