Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudis LH Angkut 800 Kilogram Sampah Sisa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Hayam Wuruk

Kompas.com - 09/10/2020, 15:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA Kompas.com - Unjuk rasa tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh pada Kamis (8/10/2020), menyisakan sisa-sisa dan sampah.

Pada Jumat (9/10/2020), Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Barat membersihkan Jalan Hayam Wuruk yang menjadi salah satu titik konseterasi demonstrasi, dan mengangkut sekitar 800 kilogram sampah dari sana.

Menurut Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Slamet Riyadi, pelaksanaan strerilisasi jalanan dimulai pada Kamis pukul 21.00 WIB dan selesai pada Jumat pukul 13.00 WIB.

"Hari ini jam 1 siang baru selesai," ujar Slamet melalui pesan tertulis ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polri Sebut 129 Masyarakat Sipil Luka-luka, 145 Reaktif Covid-19

Titik sterilisasi berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. 

Lebih dari 100 orang personel gabungan dikerahkan dalam kegiatan bersih-bersih ini.

Untuk mengangkut sampah, pihaknya menerjunkan sejumlah armada, yakni mobil lintas Panther sebanyak empat unit, compactor besar satu unit, road sweeper sembilan unit, dan mobil carry UPK Badan Air sejumlah dua unit.

Menurut Slamet, sisa-sisa demonstrasi yang paling banyak dibersihkan ialah puing-puing kerusakan fasilitas umum yang dibakar dan dirusak massa demonstran.

Sedangkan untuk sampah-sampah yang bertebaran di jalanan, kata Slamet, jumlahnya tidak terlalu banyak.

Baca juga: 18 Pos Polisi Dirusak dan Dibakar Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja yang Berakhir Rusuh di Jakarta

Adapun, Undang-Undang Cipta Kerja telah disahkan oleh DPR pada Senin (5/10/2020).

Buruh dari berbagai daerah di sekitar Jakarta beserta mahasiswa berusaha merapat ke Istana Negara dan Gedung DPR untuk demonstrasi, pada Kamis kemarin.

Beberapa fasilitas umum sempat dirusak oleh massa demonstran, termasuk halte Transjakarta, pos polisi lalu lintas, stasiun MRT, Gedung Kementerian ESDM, dan bangunan bekas bioskop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com