Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaga di 11 Titik Perbatasan Kota Bekasi Halau Massa Demo ke Monas

Kompas.com - 13/10/2020, 09:18 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian menyampaikan, pihaknya melakukan penyekatan di 11 titik perbatasan Kota Bekasi.

Penyekatan dilakukan untuk mencegah massa ke luar Kota Bekasi menggelar unjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.

"Penyekatan akan dilakukan di 11 titik," ujar Alfian saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Alfian menyarankan agar massa menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD untuk nantinya diteruskan ke pemerintah pusat dan DPR.

"Iya betul, untuk cegah ke luar Kota Bekasi. Kita akan tampung aspirasi di sekitar sini aja, DPRD maupun di Pemkot supaya tidak terlalu padat ke Jakarta, jadi tidak terganggu aktivitas masyarakat. Jadi kalau mau aspirasi bisa di DPRD maupun ke Pemkot aja," kata Alfian.

Baca juga: Kronologi Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Massa Anarkistis Merusak Ibu Kota

Berikut daftar lokasi penyekatan:

- Gerbang Tol Bekasi Barat 1

- Gerbang Tol Bekasi Barat 2

- Gerbang Tol Bekasi Timur 2

- Pintu Tol Jatiwaringin-Pondok Gede

- Area Km 5 Pondok Gede

- Sumber Arta

- Perbatasan Cakung-Medan Satria

- Jatiwaringin

- Jatiasih

- Tomyam Jakasetia

- Sasak Jarang

Baca juga: Wali Kota Bekasi: Jika Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Mungkin karena Demo UU Cipta Kerja

Kepolisian juga berjaga di sejumlah lokasi, yakni Giant Mall, Naga Pondok Ungu, Metro Mall Bekasi, Summarecon, dan Bekasi Trade Centre.

Selain itu, di kantor pemerintahan hingga DPRD Kota Bekasi. Sebanyak 419 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan wilayah Bekasi.

"Lalu, akan ditambah dengan personel Armed (Artileri Medan) 82 orang, Marinir 61 orang, dari Kodim ada 100 orang " ucap dia.

Dia mengimbau agar pedemo tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak ada klaster baru Covid-19 di Bekasi.

"Imbauan kepada semua yang mau menyampaikan aspirasi agar taat terhadap ketertiban dan keamanan. Tentunya juga tak kalah penting untuk jaga protokol kesehatan karena jangan sampai klaster baru. Kasian keluarga utama kita di rumah, jaga kesehatan yang terpenting," tutur dia.

Rencananya, aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja dilakukan di kawasan Monas, tepatnya di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Diperkirakan massa dalam jumlah besar akan turun ke jalan.

Kepolisian sudah menyiapkan pengamanan, termasuk rencana pengalihan arus lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com