Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kiat Pesepeda di Jakarta agar Tak Dijambret

Kompas.com - 22/10/2020, 22:46 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas 'Brompton Owners Group Kelapa Gading dan Sekitarnya' (Bogas) Chriswanto menyampaikan empat kiat bagi pesepeda di ruas-ruas jalan utama Jakarta agar tak jadi korban penjambretan.

"Pertama, hindari menaruh barang berharga di lokasi-lokasi yang mencolok, seperti meletakkan ponsel (telepon seluler) di setang sepeda, di belakang baju dan bawa tas selempang yang longgar. Itu sebisa mungkin dihindari," ujar Chriswanto saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Hal itu dilakukan agar pesepeda tidak terlihat mencolok dan menarik perhatian penjambret sehingga pesepeda dapat aman saat mengayuh pedal sepedanya di jalan Ibu Kota.

Baca juga: Waspada Begal yang Mulai Mengincar Pesepeda di Jalan-jalan Protokol Jakarta...

Kiat kedua adalah bersepeda bersama komunitas atau beriringan dengan kelompok. Hal itu perlu dilakukan karena hingga saat ini penjambret spesialis pesepeda melancarkan aksinya saat pesepeda tidak ditemani orang lain atau sendirian.

Selanjutnya dan tips yang paling penting adalah selalu gunakan alat pelindung diri seperti helm saat bersepeda.

"Perhatian kita adalah bukan cuma kehilangan barang berharga tapi juga pesepeda umumnya jatuh (kalau terjadi jambret). Nah saat pesepeda itu jatuh dan cedera, materiil mungkin tidak terlalu besar, tapi justru kita rugi karena jatuh dan cedera. Ini harus kita antisipasi. Makanya helm itu penting, untuk antisipasi benturan di kepala," ujar Chris.

Kiat terakhir yang dapat dilakukan pesepeda agar aman saat bersepeda di Jakarta adalah istirahat di trotoar.

"Istirahatnya jangan di badan jalan, karena itu rentan sekali penjambret melancarkan aksinya. Jambret itu melancarkan aksinya naik motor. Kalau di badan jalan otomatis dia bisa sedikit berhenti dan merebut barang berharga kita, saat istirahat di badan jalan. Jadi pastikan di trotoar sehingga memperkecil potensi penjambretan," ujar Chriswanto.

Beberapa pekan terakhir di Ibu Kota, marak penjambretan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab kepada para pesepeda.

Kejadian terbaru terjadi pada Selasa lalu di kawasan Bundaran HI dan dialami oleh pesepeda berinisial TL.

Gawai pintar milik TL sempat direnggut penjambret di kawasan Menteng itu, Namun TL dapat mempertahankan telepon genggamnya.

Polsek Metro Menteng kini tengah memburu dua orang pelaku yang menyebabkan TL mengalami luka di bagian paha saat mempertahankan teleponnya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com