Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Siapkan Tenda Pengungsian bagi Warga yang Terdampak Puting Beliung

Kompas.com - 26/10/2020, 09:40 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan tenda pengungsian untuk warga Kaliabang Tengah yang terdampak angin puting beliung pada Sabtu (24/10/2020) lalu.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, ada 176 rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. Sebanyak 10 rumah di antaranya rusak berat.

"Mereka (warga) yang rumahnya rusak itu kami siapin tenda untuk berteduh sementara," kata Kasie Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Bekasi, Suhendra, saat dihubungi, Senin ini.

Baca juga: Cerita Korban Angin Puting Beliung di Bekasi, Dagangan Hancur dan Rumah Rusak

Menurut Suhendra, tenda pengungsian dilengkapi dapur umum.

Namun, Hendra tak menyebutkan rincian berapa jiwa orang yang saat ini masih ada di tempat pengungsian. Dia hanya memastikan pengungsian yang disiapkan Pemkot sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kami ada standar operasional khusus. Kan lagi pandemi, untuk pengungsian, penanganan bencana kami menerapkan protokol kesehatan. Misalnya kami siapin masker, toilet portable ada untuk warga cuci tangan," ucap dia.

Dia menambahkan, ada sebagian warga yang memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Ada beberapa rumah warga yang bagian atapnya rusak telah dipasangi terpal agar terhindar dari hujan dan sinar matahari.

"Jadi ada yang di rumah dan ada juga yang di tenda karena kami sudah bantu kami pasangin terpal," ujar Suhendra.

Suhendra juga mengatakan, Pemkot akan memberikan dana bantuan untuk memperbaiki rumah warga yang alami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.

Saat ini, BPBD masih proses pengajuan dan harapannya pada pekan ini rumah warga bisa segera diperbaiki kembali.

"Kami bantu dari Pemkot sama BNPB ya (untuk perbaikan rumah warga). Untuk nilainya sedang dikaji sama tim Disperkimtan untuk penghitungan. Kan kita enggak sembarang ngitung, ada timnya. Semoga pekan ini bisa diperbaiki," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com