Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Kritik Pembangunan Hotel di TIM Pakai Utang PEN

Kompas.com - 05/11/2020, 21:31 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta menyinggung soal pembangunan hotel berbintang dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM)

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Panji Virgianto mengatakan, pembangunan hotel berbintang di dalam kawasan TIM tidak tepat.

Sebab, revitalisasi kawasan tersebut didanai dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kendati demikian, Fraksi PDI-P tetap mendukung penataan kawasan TIM untuk wisata kebudayaan dan kesenian.

"Tetapi tidak tepat jika dalam kawasan TIM dibangun hotel berbintang yang didanai dari pinjaman PEN, kecuali termasuk diwajibkan oleh kreditur dengan perjanjian dan tetap milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ucap Panji di Gedung DPRD DKI, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Klaim Sudah Berdamai dengan Seniman, Jakpro Lanjutkan Revitalisasi TIM

Fraksi PDI-P khawatir pembangunan hotel di kawasan TIM akan bernasib sama seperti hotel milik Pemprov DKI lainnya di Jalan Gunung Sahari, yang disebut terus merugi.

"Sehingga kontribusi atas tanah/hotel di tempat bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta negatif," tutur Panji.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menjelaskan, pembangunan hotel dalam program revitalisasi TIM dirancang agar para seniman dari luar Jakarta bisa memiliki tempat menginap.

Menurut dia, revitalisasi TIM dilakukan untuk bisa menjadi pusat kegiatan kebudayaan baik di level nasional maupun internasional.

"Itu sebabnya mengapa di sini bukan saja tempat untuk performing art atau tempat pertemuan saja, tetapi juga ketika seniman dan budayawan dari berbagai tempat di dunia datang, mereka pun dapat tinggal di dalam wisma, tinggal di dalam komplek TIM," ujar Anies di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Hotel Dibangun di TIM, Anies: Agar Seniman dari Luar Bisa Tinggal di Kompleks TIM

Anies menyebut, tujuan Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi TIM agar tempat tersebut menciptakan ekosistem budaya termasuk seniman dari berbagai belahan dunia.

"Artinya akan banyak kegiatan yang berlangsung di sana. Karena itu lah ketika TIM dirancang itu dirancangnya sebagai satu tempat ekosistem kegiatan kebudayaan dan itu sudah hampir setahun lalu," kata dia.

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini merasa cukup simpati karena selama ini ketika ada kegiatan, para seniman harus menginap di luar TIM.

"Dalam praktiknya selama ini kalau kita punya acara, mereka tinggal di hotel luar. Dengan adanya wisma, sama seperti wisma atlet kalau di Senayan untuk siapa? Tentu atlet yang berkegiatan di Senayan," ucapnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini, progres revitalisasi TIM tahap I telah mencapai 42 persen.

Baca juga: Revitalisasi TIM Tahap I Capai 42 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com