Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Depok Optimistis Genjot Partisipasi Pemilih, Sebut Warga Sudah Terpolarisasi

Kompas.com - 09/11/2020, 15:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok mengaku optimistis mampu mengerek tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020.

Ketua KPU Kota Depok Nana Shorbana berujar, pihaknya yakin sanggup mendongkrak partisipasi dari 56 persen pada Pilkada 2015 menjadi 77,5 persen pada pilkada edisi tahun ini.

Ia mendasari keyakinan itu pada situasi yang dia temui di lapangan.

"Kami sangat optimistis akan naik. Alasannya, salah satu contohnya, kami kan kemarin-kemarin melakukan rekrutmen petugas KPPS. Kami tuh mencari orang yang netral," ujar Nana kepada wartawan, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Meski Pandemi Covid-19, Tingkat Partisipasi di Pilkada Depok Ditargetkan Naik 21,5 Persen

 

"Sudah ada yang (mendukung pasangan calon) di sebelah sana, di sebelah sini. Ada polarisasi. Masing-masing pasangan calon sudah merebut hati masyarakat Depok," lanjutnya.

Bagi Nana, hal tersebut sudah cukup membuatnya yakin bahwa fenomena itu bakal berimbas pada meningkatnya partisipasi pemilih pada Pilkada Depok 2020.

"Polarisasi sudah terjadi di masyarakat. Artinya, semua pasangan calon telah berhasil menggaet hati para pemilih," kata dia.

"Kalau kayak begitu kan berarti dari segi sosialisasi dan kampanye pasangan calon kan sudah berhasil," tambah Nana.

Baca juga: Pilkada Depok: 23 Pelanggaran Protokol Kesehatan Selama Kampanye Paslon

Di luar itu, Nana bilang KPU Kota Depok terus menggencarkan sosialisasi ke penduduk agar datang ke TPS pada 9 Desember nanti.

Kendati jumlah baliho atau banner ajakan mencoblos tak begitu marak dijumpai, namun ia berdalih bahwa pihaknya melakukan ajakan tersebut justru secara langsung kepada warga.

"Teman-teman di bawah itu lebih cenderung tatap muka langsung. Jadi baliho, banner ajakan kurang itu, sesungguhnya kami sudah membuatkan juga di tiap kelurahan, tapi kami lebih ke operasi senyap untuk sosialisasi," ungkap Nana.

"Yang perlu dicatat, tugas untuk meningkatkan tingkat partisipasi tidak hanya tugas penyelenggara, tetapi tugas partai politik, pasangan calon, tim kampanye, tugas pemerintah. Semua punya tugas," pungkasnya.

Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan pada pemungutan suara 9 Desember 2020.

Bertandingnya dua kandidat petahana membuat Pilkada Depok 2020 diprediksi tak banyak membawa kebaruan bagi kota tersebut.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com