Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Penularan Covid-19 dari Kantor ke Keluarga di Depok Mulai Terjadi Lagi

Kompas.com - 12/11/2020, 13:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penularan virus SARS-CoV-2 di lingkungan keluarga masih mendominasi kasus positif Covid-19 di Depok.

Namun, banyaknya kasus positif Covid-19 di level keluarga diklaim terjadi akibat semakin banyak penularan awal virus dari aktivitas di perkantoran.

"(Tren kasus Covid-19 di Depok) masih tetap klaster keluarga, tetapi perlu diwaspadai saat ini klaster perkantoran mulai (terjadi) lagi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).

"Seperti kemarin ada di (Kelurahan) Tugu dan beberapa wilayah lain, ada di Cilodong juga sama. Mereka bekerja di Jakarta, ketika pulang menularkan ke anggota keluarga," jelasnya.

Baca juga: 2 Orang ASN Pemkot Depok Positif Covid-19, 1 Dirawat di Rumah Sakit

Situasi ini hampir sama dengan yang terjadi di Depok pada Juli-Agustus lalu ketika DKI Jakarta masih memberlakukan PSBB transisi pertama.

Ketika itu, penularan dari perkantoran di Ibu Kota juga dituding jadi penyebab di balik meningkatnya klaster Covid-19 di lingkungan keluarga.

Dadang mengakui, situasi saat ini tak jauh berbeda, walau jika ditilik dari segi jumlah, kasus Covid-19 di lingkungan keluarga tetap mendominasi.

"Jadi mereka yang tertular dari kantor misalkan cuma satu orang, tapi anggota keluarganya ada lima orang, sehingga jumlah klaster keluarga menjadi tinggi, tetapi penyebab utamanya dari klaster perkantoran," ia menjelaskan.

Baca juga: Satgas Covid-19 Depok Klaim Belum Temukan Lonjakan Kasus Akibat Libur Panjang

Sebagai informasi, Kota Depok hingga kemarin sudah melaporkan total 7.915 kasus positif Covid-19 sejak Maret.

Sebanyak 6.685 pasien di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 224 lainnya meninggal dunia.

Saat ini, masih ada 1.006 pasien positif Covid-19 di Depok, baik isolasi mandiri di kediaman masing-masing atau dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com