Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warkuatno Jadi Badut Keliling demi Hidup Keluarga di Tengah Pandemi...

Kompas.com - 13/11/2020, 07:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warkuatno (41) tampak berjalan tertatih-tatih menyusuri Jalan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan.

Bising suara knalpot serta aspal panas jalan di selatan Jakarta menjadi kesehariannya.

Dengan kostum badut poni, Warkuatno berjuang untuk menafkahi istri dan anak tercinta.

Sore itu, Warkuatno berjalan bersama anak perempuan kesayangannya bernama Bunga (9). Tangan Warkuatno menggenggam erat tangan Bunga.

Dari kejauhan, Warkuatno juga tampak memegang ember kecil.

“Dia (Bunga) minta ikut. Pokoknya mau ikut. Sampai nangis. Kalau dilarang ngamuk dia. Dia nangis kenceng. Saya malu sama tetangga kalau dilihat nangis,” ujar Warkuatno saat berhenti sejenak di pinggir jalan.

Baca juga: Tipuan Madu Palsu: Diproduksi di Pabrik Kotor dan Timbulkan Masalah Kesehatan

Bunga tak ingin jauh dari ayahnya. Saat beristirahat, Bunga terus memeluk ayahnya. Soal jalan kaki, Bunga tak banyak bicara dan bercerita.

Warkuatno tinggal di daerah Pasar Minggu. Rute perjalanan Warkuatno dengan kostum badut dimulai dari Pasar Minggu - Ampera - Jeruk Purut - Pasar Cipete Selatan - Cipete Raya - Fatmawati - Blok A - Polres Metro Jakarta Selatan - Blok - A - Pasar Minggu.

Rute puluhan kilometer tersebut ditempuh dengan berjalan kaki.

Perjalanan Warkuatno dimulai setiap hari pada siang hari. Pekerjaan menjadi badut sudah Warkuatno lakoni selama dua bulan terakhir.

Kini, dari kostum badut berwarna pink itulah Warkuatno mendapatkan rezeki untuk menghidupi keluarganya.

"Kerja saya mah apa aja yang penting halal. Apa pun saya jalanin demi anak. Saya yang penting enggak minta-minta. Yang penting seikhlasnya,” ujar Warkuatno.

Baca juga: Prajurit TNI AD yang Sambut Rizieq Shihab Kena Sanksi, Kodam Jaya: Jangan Disalahartikan

Sopir Metromini, pengamen keliling, badut

Warkuatno tak bisa banyak berbuat saat kehilangan pekerjaan. Pandemi Covid-19 benar-benar memukulnya.

Warkuatno harus memutar otak demi bisa bertahan hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com