Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penggelapan Mobil Rental oleh Komplotan Wanita, Kendaraan Berujung Digadai...

Kompas.com - 19/11/2020, 19:23 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Barat mengungkap komplotan penggelap rental mobil, pada Minggu (15/11/2020).

Komplotan ini beraksi dengan menggunakan identitas palsu.

"Satreskrim Jakarta Barat berhasil mengungkap kelompok penggelapan mobil rental yang diawaki oleh dua orang wanita yang menggunakan identitas palsu," ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya dalam konferensi pers Kamis (19/11/2020).

Kejadian bermula pada awal Agustus, ketika dua perempuan menyewa satu mobil di rental milik Hasan yang berlokasi di sekitar Kalideres, Jakarta Barat.

Tersangka berinisial YT dan seorang rekan perempuannya menyewa mobil untuk 15 hari.

Baca juga: Polres Jakbar Tangkap Wanita yang Gelapkan 16 Mobil Rental

Mereka juga telah menyelesaikan pembayaran tarif sewa mobil.

Tak hanya itu, seluruh persyaratan administratif dari penyewaan mobil juga berhasil dipenuhinya.

"Sebelumnya sih saya enggak ada kecurigaan karena kalau kita yang namanya bisnis safety first. Mobil juga sudah dibekali sama GPS dan segala macam karena prosedur yang dilakukan mereka sudah jelas. Enggak ada alasan buat enggak ngasih," tutur Hasan ketika dikonfirmasi, Kamis.

Mobil sewaan tersebut dibawa ke Pandeglang sebab YT mengaku memiliki bisnis di daerah Pandeglang.

Setelah menyewa satu mobil, YT kembali menyewa empat mobil lainnya secara bertahap.

"Jadi sewa satu mobil. Terus sudahnya sewa dua, terus dua lagi," jelasnya.

Meski masa sewa mobil YT telah habis, ia tak mengembalikan mobil kepada Hasan.

Baca juga: Pembunuh yang Pendam Mayat di Kontrakan di Depok Juga Kubur Korban Lain di Bogor

Ia juga tak kunjung membayarkan biaya untuk memperpanjang masa sewa mobil.

Tak hanya itu, alat GPS dari mobil juga tak bergerak untuk beberapa hari.

"Timbul kecurigaan itu saat GPS nggak gerak. Hari ke-17, ke-18 itu sudah nggak bayar, GPS juga enggak gerak," jelas Hasan.

Karena curiga, Hasan pun segera menyambangi titik lokasi mobil-mobilnya yang ia dapatkan melalui GPS tracker.

Hasan mendapati mobilnya telah digadaikan kepada orang lain tanpa seizinnya.

Rupanya, YT bekerjasama dengan dua orang penadah lain.

Hasan pun segera melaporkan kasus tersebut kepada Polres Jakarta Barat.

Berdasarkan laporan Hasan, pihak Satreskrim Polres Jakarta Barat pun mencari keberadaan para tersangka.

Pada hari Minggu (15/11/2020) sekitar pukul 05.00 WIB, polisi berhasil menangkap tersangka AM yang bertugas sebagai penadah dari penjualan mobil di Kampung Pasir Kacapi Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com