Saat ditanya kenapa mereka baru memprotes saat kerumunan Rizieq dan tidak memprotes kerumunan yang terjadi dalam proses Pilkada, Abdul menjawab bahwa keduanya adalah hal yang berbeda.
"Kalau pilkada sesuai sistematika protokol kesehatan sudah diatur pemerintah, tapi saat ini tidak ada protokol kesehatan. Harusnya sekumpulan itu ada rapid test dan sebagainya, minimal jaga jarak dan 50 persen dari kapasitas," kata Abdul.
Tanggapan Satgas
Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian memahami perasaan sejumlah relawan yang kecewa dan mengundurkan diri itu.
“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Andre berharap mereka bisa tetap berjuang melawan Covid-19 meski sudah tak terdaftar sebagai relawan Satgas.
"Kami yakin dalam hati kecil para relawan mereka tetap lah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah coronavirus ini,” ucap Andre.
Andre pun menegaskan bahwa sampai saat ini ada 34.000 relawan Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia. Menurut Andre, selama ini para relawan bersama seluruh anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku pencegahan Covid-19.
“Relawan akan terus solid membantu pemerintah menangani Covid-19 sampai ditemukan vaksinnya," kata dia.
Alasan pembagian masker
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya menegaskan bahwa pemberian masker dan hand sanitizer bukan merupakan suatu bentuk dukungan digelarnya kegiatan di Petamburan.
Baca juga: Anggota DPR Kritik Langkah Satgas Covid-19 Beri 20.000 Masker di Acara Rizieq Shihab
Doni menjelaskan bahwa pemberian masker merupakan langkah terakhir setelah kegiatan pernikahan putri Rizieq sekaligus Peringatan Maulid Nabi itu tak dapat lagi dicegah.
Oleh karena itu, lanjut Doni, langkah pemberian masker semata-mata untuk tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat agar tak terpapar Covid-19.
"Sehingga, jalan terakhir adalah memberikan masker. Semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengakui, Pemerintah Pusat juga telah mengimbau melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melarang aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Satgas Penanganan Covid-19 sejak awal selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mulai dari Gubernur Anies Baswedan, Wakil Gubernur A Riza Patria, hingga pejabat dinas terkait.
"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang senang,” ujar Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.