Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2020, 06:05 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 20 relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berkumpul di depan Hotel The Media and Towers, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2020).

Di depan hotel yang biasa menjadi pusat aktivitas para relawan itu, mereka menggelar aksi mencopot rompi dan kartu tanda pengenal sebagai bentuk sikap mengundurkan diri sebagai relawan.

Mereka mundur karena geram atas langkah Satgas yang justru memfasilitasi kerumunan di acara Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan pemberian masker dan hand sanitizer.

Baca juga: Kecewa dengan Sumbangan 20.000 Masker untuk Rizieq, Sejumlah Relawan Satgas Covid-19 Mundur

"Pemberian 20.000 masker dan hand sanitizer itu menuai protes termasuk dari relawan. Mestinya acara itu ditertibkan sesuai protokol kesehatan, bukan malah disumbang masker sebanyak itu," kata Abdul Mufid, salah satu relawan, saat membacakan pernyataan sikap.

Abdul mengatakan, langkah Satgas Covid-19 yang menyumbangkan masker dan hand sanitizer bisa diartikan bahwa Satgas mendukung kegiatan kerumunan di markas FPI itu. Hal itu pun menciderai perasaan relawan yang selama ini sudah bekerja keras.

"Tindakan yang dilakukan itu telah mencederai usaha yang sudah kita bangun selama delapan bulan terakhir," kata Abdul.

Baca juga: Pernikahan Putri Rizieq Shihab Difasilitasi 20.000 Masker, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19

Abdul pun menyatakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan Satgas Penganan Covid-19 dan jajarannya. Oleh karena itu, Abdul dan rekan-rekannya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagi relawan.

"Kami Relawan Satgas Penanganan Covid-19 akan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas kemanusiaan sebagai Relawan Pencegahan Covid-19 di lembaga dan cara masing-masing," kata Abdul.

Selain mengundurkan diri, mereka juga menuntut Doni Monardo untuk mundur dari posisi Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Baca juga: Tanggapi Mundurnya Relawan Satgas Covid-19, Doni Monardo: Saya 8 Bulan Tidak Pulang ke Rumah

Diklaim 2.000 orang, mayoritas pendukung Jokowi

Setelah membacakan pernyataan sikap itu, mereka pun melepaskan rompi dan ID card masing-masing. Mereka menumpuk rompi dan ID card itu di trotoar sebagai simbol telah mengundurkan diri dari relawan.

Setelah rompi dibuka, sebagian dari relawan yang mundur itu terlihat mengenakan baju bergambar Jokowi dan nomor 01. Abdul Mufid mengatakan, sebagian besar relawan yang mengundurkan diri ini dulunya memang adalah pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 dari berbagai organisasi.

"Di masa pandemi kami bersatu dari berbagai elemen, dan sekarang dipisahkan karena kejadian ini," ucap Abdul.

Meski aksi itu hanya diikuti sekitar 20 orang relawan, Agus mengklaim relawan yang sepakat untuk mengundurkan diri mencapai 2.000 orang tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek. Hanya saja tak semuanya mengikuti acara pernyataan sikap ini mengingat kondisi pandemi.

Baca juga: Satgas Covid-19 Pahami Kekecewaan Sejumlah Relawan yang Mundur karena Kerumunan Pendukung Rizieq Difasilitasi

"Kan kita tidak boleh buat kerumunan. Jadi ini hanya perwakilan saja," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com