DEPOK, KOMPAS.com – Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna menyebutkan, Kota Depok masih menyisakan masalah-masalah klasik yang belum terselesaikan.
Menurut Pradi, ada lima masalah utama yang ada di Kota Depok, Jawa Barat yang harus dibenahi.
“Kota Depok adalah kota yang sangat berdekatan dengan ibu kota jakarta. Banyak warganya yang kerja di Jakarta. Namun demikian hampir 15 tahun terakhir masih ada persoalan-persoalan klasik yang menurut catatan kami ada lima masalah yang harus dibenahi.” kata Pradi dalam Debat Publik Putaran Pertama Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020 di tayangan Youtube iNews, Minggu (22/11/2020) sore.
Pradi menyebutkan, masalah pertama adalah soal kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 dan dampak-dampak secara ekonomi. Kemudian, Pradi menyoroti masalah-masalah tentang bantuan sosial yang tak merata dan tak tepat sasaran.
“Kemudian yang kedua, adalah masalah pendidikan. Pendidikan menjadi yang krusial bagi kita semua. Tingginya biaya pendidikan, dan kedua sarana prasarana yang tak merata,” tambah Pradi.
Masalah ketiga yang disoroti Pradi adalah kemacetan, banjir, dan sampah. Menurut Pradi, kemacetan di Kota Depok sudah diketahui bersama masyarakat.
“Sampah masih banyak warga yang belum terangkut. Banjir, Depok, hujan sedikit saja, nampaknya sudah banjir,” tambah Pradi.
Masalah keempat yang disoroti Pradi adalah birokrasi di Kota Depok. Pradi menyebutkan, akan mengedepankan birokrasi yang profesional berbasis latar belakang kompetensi.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Depok Pukul 15.00 WIB, Ini Temanya
“Yang kelima persoalan kriminalisasi. Kita akan kerjasama dengan berbagai pihak bagaiamana menekan angka kriminal Kota Depok,” ujar Pradi.
Pradi mengatakan, ia dan Afifah Alia memiliki tagline mengayomi semua, modern, dan berbudaya.
“Program ini yang kami buat adalah program yang langsung dirasakan oleh warga. Sehingga kami akan berbuat untuk kemajuan Kota Depok,” ujar Afifah.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang perebutan dua kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Idris berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono. Imam telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali Kota Depok Idris, akan berusaha mendepak rekannya lewat pilkada.