DEPOK, KOMPAS.com - Dua pasangan calon Pilkada Depok 2020, Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono punya gaya berbeda dalam mengawali debat publik perdana petang ini, Minggu (22/11/2020).
Ketika dipersilakan memaparkan visi-misi, Pradi sebagai calon wali kota nomor urut 1 sempat menyampaikan sejumlah masalah laten yang dihadapi Depok selama ini
Ia bicara panjang lebar persoalan dampak Covid-19, seperti tingginya biaya pendidikan dan sarana-prasarana pendidikan yang tak merata, serta kemacetan, banjir, dan sampah.
"Kemudian persoalan di birokrasi, Insya Allah ke depan kita akan kedepankan birokrasi yang profesional dan berbasis kepada latar belakang kompetensi," kata Pradi yang mengenakan batik gong bolong itu.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Depok Pukul 15.00 WIB, Ini Temanya
"Lalu persoalan-persoalan kriminalitas yang mungkin kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak bagaimana menekan angka kriminalitas di Kota Depok," tambahnya.
Setelahnya Pradi mempersilakan Afifah untuk menyampaikan beberapa misi, namun waktu yang tersisa tinggal 10 detik.
Sehingga, Afifah hanya dapat bicara, "program yang kami buat adalah program yang akan langsung dirasakan oleh warga, sehingga kami akan berbuat untuk kemajuan Kota Depok."
Sementara itu, Mohammad Idris justru menghabiskan waktu 1 dari 2 menit yang disediakan tanpa memaparkan visi-misi.
Lima puluh detik pertama ia pakai untuk mengucapkan sambutan, lalu 10 detik versi saya pakai untuk berpantun.
"Si Pitung jagoan Betawi, jago silat pintar mengaji. Walikotanya Pak Kyai, tambah mantap wakilnya alumni UI," kata Idris.
Baca juga: UPDATE: 1.595 Kasus Aktif Covid-19 di Depok, Tertinggi Selama Pandemi
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan