Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Singgung Kartu Depok Sejahtera, Pradi: Itu Program Pemeritah Pusat

Kompas.com - 30/11/2020, 21:43 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon Wali Kota Depok nomor urut 1, Pradi Supriatna menyinggung program Kartu Depok Sejahtera yang diusung oleh pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok, Muhammad Idris dan Imam Budi Hartono saat debat Pilkada Depok.

Pradi mengatakan, program tersebut sudah dilakukan oleh pemerintah pusat.

Menurut Pradi, yang terpenting adalah inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mesti dilakukan oleh pemerintah kota di tengah masa pandemi Covid-19.

"Pak Imam, yang ditunjukkan tadi saya lihat adalah kartu terus. Kartu ini yang saya perhatikan, ini memang sebetulnya sudah dilakukan pemerintah pusat, dan program pemerintah pusat. Jadi tinggal turunannya kepada kita," kata Pradi dalam Debat Pilkada Kota Depok, Senin (30/11/2020) malam.

Baca juga: Debat Pilkada Depok: Pradi Janjikan Dana RW, Imam Dana Kelurahan

Menurut dia, Pemerintah Kota Depok membutuhkan inovasi cerdas dan kolaborasi yang bisa melahirkan banyak gagasan terutama di masa pandemi Covid-19.

Pradi mengatakan, angka kemiskinan Kota Depok kini terus bertambah di tengah pertumbuhan ekonomi yang membaik di tahun 2019, yakni di angka 2,007.

"Namun sekarang setelah pandemi Covid, kita ini cukup tinggi, di masyarakat sekitar 74.000 yang miskin, setelah pandemi covid ini jadi lebih 280.000 orang. Maka buat kami solusi kami yang terbaik adalah bagaimana kita meningkatkan," ujar Pradi.

Sebelumnya, Imam memberikan solusi untuk pemerataan kesejahteraan bagi warga Kota Depok dengan Kartu Depok Sejahtera. 

Baca juga: Soal Gini Ratio, Imam Sebut Kota Depok Lebih Baik dari Jakarta dan Indonesia

Adapun Kartu Depok Sejahtera adalah janji yang diusung oleh Idris-Imam jika terpilih.

Kartu Depok Sejahtera bermanfaat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis atau BPJS gratis.

Kedua, bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa berprestasi.

Ketiga, jaminan kesediaan pangan dan keempat, bantuan renovasi rumah tak layak huni.

Kelima, KDS juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan santunan kematian. Selanjutnya, KDS bermanfaat untuk mendapatkan bantuan lanjut usia dan disabilitas berdaya.

Ketujuh, pelatihan keterampilan, bantuan usaha, dan penyaluran kerja.

Baca juga: Imam Sebut 1.000 Kios Sudah Dibangun di Depok, Afifah: Lihat Kenyataan di Lapangan

Komisi Pemilihan Umum KPU Kota Depok menggelar debat publik calon wali kota dan wali kota Depok 2021-2026 pada Senin malam.

Debat mempertemukan pasangan calon nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia melawan calon wakil wali kota Imam Budi Hartono.

Calon wali kota Mohammad Idris tidak bisa hadir lantaran masih dirawat karena positif Covid-19.

Debat ini disiarkan langsung di stasiun televisi Kompas TV dan dapat juga disaksikan melalui kanal resmi YouTube KPU Kota Depok.

Debat publik ini mengambil tema Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan Di Kota Depok Dalam Era Kebiasaan Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com