Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita yang Meninggal Saat Diajak Ibunya Mengemis Tak Pernah Diimunisasi

Kompas.com - 02/12/2020, 15:39 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nur Astuti Anjaya (32), ibu yang mendapati anaknya meninggal saat mengemis rupanya memiliki kendala dalam merawat sang buah hati.

Sudah dua tahun semenjak tinggal di kontrakan kawasan RW 07, Kelurahan Bojong Menteng, Kota Bekasi, anaknya belum juga diimunisasi.

Hal tersebut dikatakan Nurlela selaku tetangga Astuti saat ditemui di kediamannya, Rabu (2/11/2020).

Baca juga: Bayi Meninggal Dalam Gendongan Ibunya Saat Mengemis, Pemkot Bekasi Mengaku Lalai

"Enggak pernah diimunisasi. Saya kan kader Posyandu, kalau kita datang ke rumah ya langsung ngunci pintu. Sekali pun enggak pernah diimunisasi anaknya," kata Nurlela.

Nurlela tak tahu pasti alasan Astuti melakukan hal tersebut. Namun, menurut Nurlela, Astuti dan suami memang jarang bersosialisasi dengan tetangga.

Menurut Nurlela, buah hati Astuti memang sudah sakit sejak lama. Kondisi fisik sang anak semakin parah sehingga membuatnya tak bisa berjalan walau sudah berusia dua tahun.

Namun, penanganan yang kurang baik dari orangtua juga disebut membuat kondisi anak terbengkalai.

Baca juga: Bayi Meninggal Saat Dibawa Mengemis di Kota Bekasi, Dinsos: Ibunya ODGJ

"Belakangan sudah dua minggu sebelum meninggal memang sakit, batuk dan pilek," kata Nurlaela.

Dalam kondisi itu, lanjut Nurlela, Astuti tetap membawa anaknya untuk mengemis. Nahas, bayi berusia dua tahun itu meninggal saat digendong Astuti kala meminta-minta di kawasan Bantar Gebang pada Kamis (26/11/2020).

"Kami dapat kabar katanya anaknya meninggal. Malamnya jam 8 langsung dibawa ke sini sama polisi. Jam 9 malam langsung dimakamkan," kata dia.

Kepala Seksi Disabilitas Dinas Sosial Kota Bekasi Veny Dwi mengatakan Astuti telah jalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, perempuan berusia 32 tahun itu mengalami gangguan jiwa.

"Kemarin hasil assessment (diketahui) dia orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tapi masih taraf ringan. Jadi mau kami rujuk ke RSJ Marzukir Mahdi Kota Bogor," kata Veny.

Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi terungkap bahwa Astuti sudah mengalami gangguan jiwa sejak kecil.

Kini, pihak Dinsos Bekasi tengah mengurus berkas agar Astuti bisa dirujuk ke RSJ Marzuki Mahdi, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com