JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran puluhan rumah warga di RT 10/RW 11 Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sempat diwarnai penolakan.
Penggusuran dilakukan untuk proyek jalan tol Cibitung-Cilincing.
"Pertama ada penolakan," kata Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi saat ditemui di lokasi, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Covid-19 Paksa Roda Pemerintahan Jakarta Dikendalikan dari Ruang Isolasi...
Meski demikian, polisi berusaha menenangkan warga dan pembongkaran dapat berjalan kondusif.
"Kita bisa atasi dengan baik berkordinasi dengan warga, sehingga warga mau rumahnya di bongkar," sambungnya
Warga menuntut agar mereka mendapat uang penggantian hak tanah, meski telah menerima uang penggantian bangunan.
Padahal, tanah tersebut bukan milik mereka.
"Tetapi tanah tersebut bukan hak mereka. Mereka hanya sebagai penggarap dan ada orang memiliki tanah tersebut, sehingga tidak ada tumpang tindih masalah tanah," ujar dia.
Baca juga: Puluhan Rumah Warga Kampung Sawah Digusur untuk Pembangunan Tol Cibitung-Cilincing
Sedikitnya ada 250 personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP dikerahkan.
Menurut ketua RW 11 Kelurahan Semper Timur, Abu Bakar, ada sekitar 60 rumah warga yang digusur.
Secara keseluruhan, kata Abu Bakar, ada 300 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya karena proyek pembangunan tersebut.
"Kemungkinan 69, lebih dari 60 (rumah). Melanggar SOP ini, sedangkan warga yang terkena itu kurang lebih 300-an (KK)," kata Abu Bakar.
Warga juga meminta adanya mediasi antara pihak mereka dengan pihak Badan Pertahana Nasional (BPN) Jakarta Utara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.