Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Anak Berkebutuhan Khusus, Sara Ingin Dirikan SLB di Tangsel

Kompas.com - 04/12/2020, 09:48 WIB
Ivany Atina Arbi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.COM - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Tangerang Selatan, Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menekankan pentingnya peran pemerintah kota dalam menghadirkan sekolah luar biasa (SLB) untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Hal itu mereka sampaikan saat memaparkan visi misi dalam debat publik Pilkada Tangsel putaran kedua yang disiarkan langsung Metro TV, Kamis (3/12/2020) malam.

"Akses pendidikan harus dirasakan semua, sekolah luar biasa untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus yang dimiliki pemkot harus kita hadirkan, yang sampai saat ini belum ada,” ujar Saraswati, yang akrab disapa Sara.

Baca juga: Muhamad-Sara Singgung Meme Taj Mahal hingga Lampu Jalan Saat Debat Pilkada Tangsel

Memiliki anak berkebutuhuan khusus

Sara sendiri memiliki anak berkebutuhan khusus, yang ia sebut sebagai "anak spesial". Anak itu lahir tahun 2017.

Kompas.com sebelumnya memberitakan, Sara mengungkapkan bahwa dia mengetahui anaknya berkebutuhan khusus sejak masih masa kehamilan, tepatnya saat usia kehamilan 14 minggu.

"Dokter bilang kemungkinan besar 90 persen punya trisomi 21, kromosomnya berarti ada ekstra satu," ujarnya dalam satu wawancara pada 2019. Ia mengaku sangat sedih mendengar kabar tersebut.

"Saya menangis bukan karena saya punya anak dengan down syndrome, tapi saya khawatir dunia bakal bagaimana buat dia," tambahnya.

Namun, perempuan kelahiran 1986 itu merasa bersyukur atas dukungan yang ia dapat dari orang-orang sekitar termasuk suaminya, Harwendro Adityo, sehingga ia dapat mempertahankan janinnya sampai bayi itu lahir.

Baca juga: Perlawanan Rahayu Saraswati Usai Dilecehkan Dua Kali pada Masa Pencalonan Pilkada...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com