JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.
Meski memakai masker tak nyaman, ia menegaskan bahwa terpapar virus Covid-19 lebih tidak nyaman.
"Memakai masker itu tidak nyaman, sama sekali tidak nyaman, tapi perlu saya sampaikan kena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman. Ini saya merasakan sendiri," ujar Anies, Selasa (8/12/2020).
Hal tersebut disampaikan Anies dalam kegiatan peluncuran Kampung Tangguh Jaya di Jalan Pedongkelan RW 16, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, yang ia hadiri secara virtual.
Adapun, Anies dinyatakan terpapar virus Covid-19 pada 1 Desember 2020.
Baca juga: Anies Klaim Wabah Terkendali, Epidemiolog Justru Sebut Kasus Covid-19 di Jakarta Kritis
Hingga kini, Anies menyatakan dirinya masih dalam keadaan yang baik.
Ia menjalankan tugasnya sebagai gubernur sambil menjalankan isolasi mandirinya.
Anies kemudian menjelaskan bahwa yang menjadi tantangan dalam memerangi Covid-19 di Jakarta adalah menjaga kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).
"Semua sudah tahu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, ini semua tahu, tantangannya adalah menjalankannya secara disiplin," tambahnya.
Di samping itu, Anies juga mengimbau masyarakat untuk tidak menghalangi proses penanganan Covid-19.
Jika menemui keluarga atau kolega yang terpapar virus Sars-Cov-2, Anies mengimbau warganya untuk tidak menutup-nutupi dan segera melapor ke petugas terdekat agar dapat dilaksanakan 3T (treatment, tracing, dan testing).
Baca juga: Alasan APBD DKI Jakarta Kembali Berubah dari Rp 82,5 Triliun Menjadi Rp 84,1 Triliun
"Kalau ada kolega terpapar dan lingkungan tutupi dan lingkungan halang-halangi maka komplitlah penyebaran meluas," ungkapnya.
Bila diri sendiri bergejala, Anies juga mengimbau warga Jakarta untuk segera melapor.
"Bila bergejala sampaikan. Tujuannya untuk melindungi diri sendiri, orang lain, dan keluarga," tambah Anies.
Apalagi, pelayanan dan fasilitas di Jakarta diklaim Anies telah mendukung untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Di Jakarta 3T pelayanan maksimal dan memadai. Di-tes (Covid-19), dalam 24 jam keluar hasilnya. Situasi menguntungkan di Jakarta, jangan sampai fasilitas baik tidak ketemu dengan kolaborasi masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Anies Klaim Wabah Terkendali, Epidemiolog Justru Sebut Kasus Covid-19 di Jakarta Kritis
Kelurahan Kapuk menjadi lokasi kampung tangguh pertama di Jakarta Barat sebab angka positif Covid-19 tertinggi di Jakarta Barat ditemukan di lokasi ini.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan bahwa kampung tangguh di Kapuk nantinya akan menjadi percontohan bagi wilayah lain di Jakarta Barat.
"Saya memerintahkan kepada Kapolres (Jakarta Barat) untuk mencari wilayah yang memang angka terkonfirmasi (Covid-19) secara akumulatif paling tinggi," ujar Fadil.
"Karena, dengan adanya daerah yang terkonfirmasi positif (paling tinggi), berarti role model ini bisa kita praktikan secara lebih maksimal," sambungnya.
Dibentuknya kampung tangguh diharapkan bisa menekan angka positif Covid-19 yang masih tinggi di Jakarta.
Di kampung tersebut, masyarakat maupun pengurus RT, RW, Lurah, hingga Babinkamtibmas dipersiapkan agar dapat lebih efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.