Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase Satu Normalisasi Kali Bekasi Telan Biaya Rp 700 Miliar

Kompas.com - 09/12/2020, 09:09 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Fase satu proyek normalisasi Kali Bekasi kini masih dalam proses lelang. Pengerjaan fase satu ini disebut - sebut menelan dana sebesar Rp 700 miliar rupiah.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC) Bambang Heri Mulyono.

"Biaya pengerjaan fase 1 sekitar Rp 700 millar," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Nantinya, pemenang tender akan melakukan pengerukan di sisi kali sepanjang 6 sampai 11 kilometer.

Baca juga: Pemkot Bekasi Tunggu Peta Desain Normalisasi Kali Bekasi dari BBWSCC

 

Wilayah pengerjaan itu meliputi kawasan perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih hingga Bendung Bekasi di kawasan Bekasi Selatan.

Pengerjaan itu dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan desain yang telah dibuat BBWSCC.

Heri memperkirakan proses lelang akan berakhir pada akhir tahun ini sehingga pengerjaan fase satu pun bisa dilakukan awal 2021.

"Diharapkan pengerjaan tepat waktu," kata Bambang.

Terkendala masalah pembebasan lahan

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pemerintah masih terkendala proses pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Kali Bekasi.

Hingga saat ini, upaya mediasi sudah beberapa kali dilakukan.

Dalam prosesnya, Tri tak menampik ada gesekan antara warga dan pemerintah sehingga mediasi belum menemui titik temu.

Baca juga: Normalisasi Kali Bekasi Dimulai Awal 2021, tapi Masih Terkendala Pembebasan Lahan

"Yang jelas pasti akan ada sedikit gesekan dari masyarakat. Oleh karena itu, kami sama-sama harus memandang kepentingan yang lebih besar lagi," kata Tri saat dikonfirmasi, Minggu (6/12/2020).

"Tetapi prinsipnya kalau memang tempat itu dijadikan kegiatan (kena gusur) akan kami lakukan penggantian oleh pemda," tambah Tri.

Namun, Tri tak menyebutkan nilai pembebasan lahan yang ditawarkan oleh pemerintah. Sembari menunggu proses mediasi, Pemkot Bekasi hingga kini masih menanti desain normalisasi dari BBWSCC guna jadi patokan untuk pembebasan lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com