Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Pakai Sabu, Iyut Bing Slamet Jalani Rehabilitasi di RSKO

Kompas.com - 09/12/2020, 17:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan memastikan bahwa mantan artis cilik Iyut Bing Slamet tengah menjalani rehabilitasi terkait penyalahgunaan narkoba.

Iyut menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Cibubur, Jakarta Timur, sejak Selasa (8/12/2020).

"Sudah dari kemarin (direhabilitasi), ke RSKO," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Wadi Sabani saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Fakta Kasus Narkoba Iyut Bing Slamet, Syok Ditangkap Polisi hingga Kemungkinan Rehabilitasi

Menurut Wadi, sejauh ini jajarannya masih memburu penjual sabu kepada Iyut. Penyuplai sabu itu merupakan tetangga Iyut di rumahnya kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Dari pertama itu sudah langsung kabur, penyuplainya kan tetangga sebelahnya. Tahu ramai dia langsung minggat. Saat ini sedang kita kejar," katanya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan Dikdik Kusnadi sebelumnya mengatakan, keputusan rehabilitasi diambil berdasarkan hasil assesment.

"Iyut ini kategorinya ketergantungan sedang. Jadi rekomendasinya dari hasil asesmen yang bersangkutan perlu mengikuti rehabilitasi paling lama tiga bulan,” ujar Dikdik kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba, Iyut Bing Slamet: Saya Tidak Munafik, Ini yang Kedua Kali...

Menurut Dikdik, Iyut dalam kondisi normal. Pihak BNNK tetap menyarankan Iyut untuk menjalani rehabilitasi yang dipertimbangkan di RSKO atau Liddo, Sukabumi, Jawa Barat.

“Untuk apakah perlu rehabilitasi di RSKO atau di Lido rehabnya, belum diputuskan,” kata Dikdik.

Sebelumnya, Iyut ditangkap polisi di rumahnya kawasan Kramat Sentiong, Kamis (3/12/2020) malam.

Iyut ditangkap berikut barang bukti alat isap sabu, dua korek gas, dan paper clip bekas penyimpanan sabu yang sudah digunakan.

Polisi sudah melakukan tes urine terhadap Iyut yang hasilnya dinyatakan positif menggunakan sabu.

Selain itu, polisi menyebut Iyut sudah menggunakan sabu sejak 2004.

Hanya saja, sepanjang 16 tahun itu, Iyut menggunakan sabu sesuai dengan kondisi dan keuangan yang dimiliki.

Sementara itu, Iyut meminta maaf kepada kakak dan almarhum orangtua karena kembali terjerumus dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

"Saya minta maaf kepada keluarga saya, kakak-kakak saya, dan orangtua saya juga yang sudah tidak ada. Saya sangat menyesali ini, karena ini bukan yang pertama kalinya buat saya, tidak munafik, dan ini sudah yang kedua kali,” kata Iyut.

"Saya enggak munafik memang saya pengguna, memang saya sudah salah jalan. Seperti yang dibilang bapak BNNK, kalau kita sudah kena ya tujuannya tiga tempat tadi, sakit jiwa, di penjara, dan mati,” tambah Iyut.

“Awalnya memang enak, tapi secara tidak sadar kena saraf kita dan saya benar menyesali banget-banget saat ini. Saya ingin sembuh dan kawan lain kalau bisa hindari narkoba,” ujar Iyut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com