Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Polisi Akan Periksa Keluarga 6 Laskar FPI yang Tewas

Kompas.com - 14/12/2020, 09:16 WIB
Ivany Atina Arbi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dijadwalkan akan memeriksa keluarga dari enam laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) yang tewas usai bentrok dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (7/12/2020) lalu.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian menyampaikan bahwa pihaknya akan memeriksa anggota keluarga dari seluruh laskar FPI yang tewas pada Senin (14/12/2020) pagi, seperti dilansir Warta Kota.

"Jadwal pemeriksaan jam 10," kata dia.

Sebelumnya, polisi melakukan rekonstruksi penembakan enam anggota FPI tersebut pada Senin dini hari.

Berdasarkan rekonstruksi tersebut, laskar FPI lebih dulu menembak mobil polisi yang tengah membuntuti rombongan FPI.

Padahal, saat itu para petugas sudah memberi tahu bahwa mereka adalah polisi.

Baca juga: Polisi Lakukan 58 Adegan Rekonstruksi Bentrok dengan Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek

Kejadian bermula di antara gerbang selamat datang di Karawang dan Bundaran Hotel Novotel.

Saat itu, dua mobil yang ditumpangi laskar FPI memepet kendaraan polisi yang membuntuti rombongan mereka. Salah satu mobil kemudian menabrak sisi kiri mobil polisi dan melarikan diri.

Adegan selanjutnya memperagakan empat anggota FPI turun dari mobil yang lain dan menyerang petugas.

Petugas kemudian memberikan tembakan peringatan ke atas, namun dua orang dari laskar tersebut menembak ke arah petugas sebanyak tiga kali.

Pada saat bersamaan, seorang petugas menembak ke arah mobil Chevrolet warna abu-abu yang ditumpangi anggota laskar tersebut.

Baca juga: Menurut Rekonstruksi, Laskar FPI Lebih Dulu Menyerang dan Menembak

 

Sebelumnya diketahui terjadi bentrok antara laskar FPI dengan polisi di Jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di kilometer 50, pada Senin pekan lalu.

Enam anggota laskar khusus FPI tewas ditembak karena diduga menyerang polisi dengan senjata api dan senjata tajam. Sedangkan empat orang lainnya melarikan diri.

Berikut identitas enam laskar yang tewas:

  • Andi Oktiawan lahir di Jakarta, 29 Oktober 1987 (33 tahun)
  • Ahmad Sofiyan alias Ambon lahir di Jakarta, 16 Juli 1994 (26 tahun)
  • Faiz Ahmad Syukur, lahir 15 September 1998 (22 tahun)
  • Muhammad Reza, lahir di Jakarta, 7 Juni 2000 (20 tahun)
  • Lutfi Hakim lahir 27 September 1996 (25 tahun)
  • Muhammad Suci Khadavi, lahir tahun 1999 (21 tahun)

Baca juga: Rekonstruksi Penembakan 6 Anggota FPI, Ini Kronologi Awal Tembakan

Sementara itu, Sekretaris Umum FPI Munarman membantah keterangan polisi bahwa keenam laskar tersebut menyerang polisi terlebih dahulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com