Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIS Siapkan Lapangan Latih untuk Persiapan Piala Dunia U-20

Kompas.com - 15/12/2020, 19:29 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Communication and Commercial PT Jakarta Propertindo Arnold Kindangen mengatakan, Jakarta International Stadium (JIS) akan menyiapkan lapangan latih untuk persiapan pertandingan Piala Dunia U-20.

Kata Arnold, dua lapangan latih ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini

"Target kita untuk akhir tahun ini kita menyelesaikan dua lapangan lagi yang dilengkapi dengan tribun," kata Arnold saat ditemui di Pospol Subsektor Volker, Kampung Bahari, Tanjung Priok, Selasa (15/12/2020).

"Dua lapangan latih yang nantinya akan digunakan untuk mempersiapkan pertandingan (Piala Dunia) U-20," sambungnya

Baca juga: Proyek Jakarta International Stadium Sudah 32 Persen, Kini Pemasangan Rumput Hybrid

Arnold menyebut, Dinas Pemuda da Olahraga (Dispora) telah meminta pihaknya menyiapkan lapangan untuk persiapan pergelaran sepak bola dunia yang akan berlangsung pada Mei 2021 mendatang.

"Kita sudah diminta sama Dispora untuk bisa support lapangan latih, kita berharap stadion kita sudah bisa digunakan, jadi kita bisa support untuk latihan untuk pertandingan U-20 nanti, pertandingannya itu sekitar bulan Mei," ucap Arnold.

Saat ini, pembangunan JIS yang berlokasi di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini sudah memasuki minggu ke 67 dengan progres hampir memasuki angka 40 persen.

Menurut Arnold proyek yang dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi ini ditargetkan rampung pada Oktober 2021 mendatang.

Baca juga: Akan Ada Fasilitas Lari Setinggi 70 Meter di Atap Jakarta International Stadium

"Kita punya target bisa menyelesaikan di tahun 2021, target kita di bulan Oktober," ujarnya.

Proyek pembangunan JIS digarap oleh konsorsium WIKA Gedung, PT Jaya Konstruksi Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO).

Adapun anggaran yang digunakan untuk membangun stadion ini senilai Rp 4,08 triliun.

Stadion ini dirancang dengan kapasitas 82.000 penonton, dilengkapi atap yang bisa dibuka-tutup secara otomatis.

Mekanisme buka-tutup atap otomatis ini merupakan yang pertama di Indonesia. Tak hanya itu, terdapat juga sky viewing deck di ketinggian 70 meter.

Beberapa stadion kenamaan dunia juga menerapkan kemampuan serupa, salah satunya Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat.

JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf untuk lapangannya. Rumput hybrid turf merupakan percampuran antara rumput alami dan sintetis.

Stadion modern ini dirancang sedemikian rupa sehingga membuat jarak tribun dan lapangan lebih dekat dengan tiga tingkatan yakni lower tribun, middle tribun dan upper tribun.

JIS juga memiliki beberapa fasilitas tertentu seperti dua fasilitas lapangan latihan, restoran, ruang VIP, serta ruang ganti mewah.

Demikian halnya dengan fasilitas lainnya, seperti lahan parkir yang bisa menampung 800 mobil di parkir VIP dan VVIP yang diperuntukan bagi para pemain sepakbola dan 100 bus di lahan parkir.

Di sekitar stadion kelak akan dibangun sejumlah fasilitas umum dan sosial yang mengutamakan seni, budaya, dan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com