Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mineral Bukan Jawaban, Warga Benda Terus Tuntut Kehadiran Wali Kota Tangerang

Kompas.com - 15/12/2020, 20:02 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Unjuk rasa warga Benda, Tangerang, sempat memanas. Mereka menolak diberikan air mineral yang disediakan Pemkot Tangerang, Selasa (15/11/2020).

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Benda yang menjadi korban penggusuran rumah guna pembangunan Jalan Tol JORR 2 sedang melakukan unjuk rasa di salah satu lobi gedung Pemkot Tangerang.

Unjuk rasa sudah berlangsung selama dua hari atau sejak Senin (14/12/2020) lalu. Tuntutan mereka belum juga terpenuhi.

Siang tadi, Pemkot Tangerang memberikan dua dus air mineral kepada sejumlah pengunjuk rasa.

Baca juga: Demo di Kantor Pemkot Tangerang, Warga Benda Korban Penggusuran Tol JORR II Minta Bertemu Wali Kota

Pemberian Pemkot Tangerang itu dilakukan kala salah satu pengunjuk rasa sedang melangsungkan orasinya. Tiba-tiba saja, dua dus air mineral itu dilempar oleh pengunjuk rasa.

Tak hanya dilempar, salah satu warga juga menginjak-injak tiap gelas plastik air mineral tersebut. Di saat yang bersamaan, orator sekaligus salah satu tim advokasi Dulamin Zigo menegaskan, mereka tak butuh air mineral.

"Kami tidak butuh air putih! Yang kami butuhkan adalah kehadiran Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangerang!," tegasnya.

Dengan menggebu-gebu, Dulamin mengatakan, batas kesabaran warga Benda bisa habis bila Wali Kota Tangerang atau Wakil Wali Kota Tangerang tak kunjung menemui mereka. Ia juga menambahkan, masalahnya tidak akan selesai dengan pemberian air mineral tersebut.

Baca juga: Presiden Resmikan Tol JORR 2 Ruas Kunciran-Serpong

"Tuntutan kami hanya satu, dapat berdialog dengan pihak Pemkot Tangerang," ujarnya dalam orasi.

Beruntung, unjuk rasa yang sempat memanas ini berangsur dingin. Mereka mulai tenang ketika salah satu pengunjuk rasa menyuruh untuk lebih tenang.

Terpantau hingga saat ini, massa pengunjuk rasa telah berpindah dari halaman Pemkot Tangerang ke sisi timur Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Mereka hendak menetap di sana hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com