Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Terjebak Antrean Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta, Bisa Pilih Opsi Ini

Kompas.com - 21/12/2020, 13:35 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Antrean panjang calon penumpang pesawat yang ingin rapid test antigen terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, sejak Minggu (21/12/2020) hingga Senin (22/12/2020) pagi WIB.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta Darmawali Handoko membenarkan adanya peningkatan permintaan rapid test.

Salah satu alasan membludaknya antrean adalah karena kesimpangsiuran informasi terkait keharusan melakukan rapid test antigen atau antibodi untuk calon penumpang pesawat hari ini.

Baca juga: Antrean Membludak, Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Berlaku 22 Desember

"Ini ada dua edaran sebenarnya. Pertama, Surat Edaran Nomor 3 tahun 2020 dari Satgas Covid yang seharusnya sudah diberlakukan untuk pemeriksaan antigen. Ini sudah ditetapkan pada 18 Desember dan harusnya dilaksanakan sejak Surat Edaran," kata Darmawali.

"Tapi saya juga baru dapat Surat Edaran dari Kementerian Perhubungan Nomor 22 tahun 2020. Isinya sama dengan Satgas Covid, tapi baru berlaku per 22 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021," lanjut Darmawali.

Darmawali pun memastikan, mulai tanggal 22 Desember, semua calon penumpang pesawat wajib memiliki surat keterangan negatif rapid test antigen.

Guna mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya pembludakan antrean, PT Angkasa Pura II (Persero) sejatinya telah memberikan tiga alternatif terkait pelaksanaan rapid test antigen di Bandara Soetta.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan, tersedianya tiga alternatif tes itu demi memberikan pilihan bagi calon penumpang pesawat agar dapat merencanakan rapid test antigen dengan lebih baik.

Baca juga: Antrean Panjang untuk Rapid Test Antigen Terjadi di Bandara Soekarno-Hatta Pagi Ini

"Selain itu, juga untuk memecah penumpukan calon penumpang sehingga tes tidak dilakukan secara bersamaan di satu titik," katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (20/12/2020).

Di sisi lain, VP Corporate Communication PT AP II Yado Yarismano menjelaskan harga rapid test antigen di Bandara Soetta adalah senilai Rp 200.000.

Berikut tiga alternatif untuk melakukan rapid test antigen di area Bandara Soetta.

Pre-order

Calon penumpang pesawat dapat melakukan pemesanan terlebih dahulu (pre-order) untuk tes Covid-19 termasuk rapid test antigen di Airport Health Center Terminal 2 (Shelter Skytrain) maupun Terminal 3 (Area Lounge Umroh).

Jam operasional layanan ini adalah 24 jam setiap hari (Senin-Minggu).

Baca juga: Satgas Covid-19 Terbitkan Syarat Perjalanan Terbaru, Rapid Antigen Berlaku 3 Hari

Dengan konsep pre-order, calon penumpang pesawat dapat melakukan reservasi terlebih dahulu dari mana saja, sehingga tidak perlu ke bandara terlebih dahulu.

Sistem pre-order ini dilaksanakan melalui laman https://travelation.angkasapura2.co.id yang telah terkoneksi dengan aplikasi Indonesia Airports (INAirport).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com