Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mempersiapkan Misa Natal di Tengah Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 24/12/2020, 16:29 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga surut. Kondisi ini pun memaksa semua pihak membatasi segala aktivitas, termasuk dalam hal beribadah pada Hari Raya Natal 2020.

Seluruh rangkaian kegiatan harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 mulai dari kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak fisik hingga mencuci tangan.

Hal itu pula yang diterapkan di Gereja Santo Barnabas, Paroki Pamulang, Tangerang Selatan menjelang pelaksanaan Misa Natal 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, Gereja Paroki Pamulang Batasi Maksimal 150 Jemaat Saat Misa Natal

Koordinator Tim Gugus Tugas Paroki Pamulang Gereja Santo Barnabas, Andreas Rendra Pratikto menjelaskan, persiapan ibadah Natal 2020 justru lebih sibuk dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tidak mudah untuk mempersiapkan Natal dengan segala keterbatasan untuk mencegah terjadinya penularaan antar jemaah saat berada di gereja.

"Persiapan justru lebih rumit dibandingkan kalau Misa normal biasa. Kenapa? Karena kami harus mengikuti protokol kesehatan, itu yang harus kami jaga betul supaya tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujar Rendra saat diwawancarai, Kamis (24/12/2020).

Namun, salah satu yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana menyortir jemaah yang diperbolehan datang ke gereja dan memastikan jarak fisik tetap terjaga.

Dia dan para pengurus gereja harus menyediakan pendaftaran secara daring bagi para jemaah, mengatur jarak tempat duduk dan membuat jalur keluar masuk yang berbeda untuk meminmalisir kontak fisik.

Baca juga: Pemkot Bogor Minta Jemaat Ibadah Natal di Gereja Dibatasi

"Nah yang menjadi rumit itu adalah masalah jaga jarak. Jaga jarak ini untuk me-manage 150 orang (jemaah) dan petugasnya," kata dia

"Kita harus me-manage bagaimana tempat duduknya, bagaimana nanti mereka masuk ke gereja, siapa saja yang boleh masuk ke gereja dengan ada undangan lewat pendaftaran," sambungnya.

Kendati demikian, hal tersebut tidak menyurutkan para pengurus gereja untuk mempersiapkan seluruh keperluan agar dapat melaksanakan Misa tanpa menyebabkan adanya penularan Covid-19.

Siap Misa Natal dengan protokol kesehatan

Hingga H-1 menjelang Natal atau 24 Desember 2020, seluruh persiapan misa Natal tatap muka dengah protokol kesehatan yang ketat telah rampung.

Pantauan Kompas.com, fasilitas cuci tangan sudah tersedia di area luar untuk dimanfaatkan oleh jemaah sebelum memasuki area gereja.

Jalur antrean dan akses keluar masuk ruang peribadatan juga sudah diberikan penanda jaga jarak. Di bagian dalam ruangan sudah diberikan nomor urut sebagai penanda tempat duduk bagi jemaah.

Namun, kondisi berbeda terlihat di pintu masuk peribadatan yang biasa tersedia wadah air suci. Kini, pihak gereja meniadakannya untuk meminimalisir sentuhan fisik para jemaah.

Baca juga: 1.400 Aparat Gabungan Dikerahkan Amankan Libur Natal dan Tahun Baru di Jaksel

Mereka juga meletakan kotak kolekte di pintu masuk ruang peribadatan sebagai pengganti kegiatan pemungutan uang amal yang biasa dilakukan secara bekeliling di tengah pelaksanaan Misa.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengatur jadwal Misa Natal yang dibagi menjadi dua gelombang dengan durasi maksimal satu jam. Jumlah jemaah pun dibatasi yakni 150 orang untuk setiap peribadatan atau 20 persen dari kapasitas normal gereja.

Andreas menjelaskan 150 orang itu merupakan jemaah berusia 18-59 tahun yang sudah mendaftar secara daring dan mendapatkan undangan dalam bentuk barcode.

"Umat yang gereja harus mendaftarkan. Nanti sistem akan mengirimkan undangan QR Code. Nanti undangan itulah yang menjadi syarat masuk, undangan itu harus dibawa setiap kali mengikuti Misa," kata dia.

Adapun untuk jadwal misa malam natal di Gereja Santo Barnabus pada Kamis 24 Desember 2020 akan dilaksanakan dalam dua gelombang, yakni pukul 17.00 WIB dan 20.00 WIB.

Sementar pada Hari Raya Natal 25 Desember 2020, Misa gelombang pertama akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB. Sedangkan gelombang kedua dimulai pukul 11.00 WIB.

Jemaah yang tidak memiliki undangan atau belum mendaftarkan diri untuk ibadah tatap muka dapat mengikuti misa secara daring melalui kanal Youtube Komsos Barnabas.

"Umat sebenarnya merindukan bisa hadir di gereja, tapi ini sudah ketentuan dan pemerintah dan Keuskupan Agung Jakarta. Kami sebagai pengurus gereja dengan kerendahan hati bukan tidak boleh datang ke gereja. Tapi ini demi kesehatan bersama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com