Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Larang Perayaan Tahun Baru Berkerumun

Kompas.com - 31/12/2020, 10:41 WIB
Putra Prima Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung dengan tegas melarang kegiatan perayaan pergantian tahun 2021 yang dilakukan dengan kerumunan.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Bandung Oded M Danial seusai apel kesiapsiagaan di Markas Satpol PP Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Kamis (31/12/2020).

"Malam tahun baru ini tidak boleh ada acara-acara yang memperlihatkan euforia, acara ugal-ugalan dan acara yang sifatnya membentuk kerumunan," kata Oded. 

Oded menambahkan, Satpol PP Kota Bandung bersama Satpol PP Jawa Barat dan aparat gabungan TNI Polri akan menindak tegas setiap kerumunan di malam pergantian tahun.

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Polres Semarang Sita Miras dan Knalpot Brong

"Apabila masih ada warga yang tetap melaksanakan acara yang menimbulkan kerumunan, saya sudah tegaskan tadi dan minta kepada peserta apel (pasukan gabungan Satpol PP, TNI, Polri)  untuk membubarkan mereka namun dengan cara yang humanis," tuturnya.

Selain kerumunan, Oded memerintahkan Satpol PP langsung mendenda warga yang kedapatan melanggar protokol kesehatan. Sanksi juga diberlakukan untuk tempat usaha. 

Oded mengklaim, saat ini sudah ada tempat usaha yang disegel karena melanggar protokol kesehatan Covid-19. 

"Pokoknya hal-hal yang membawa kepada terpaparnya Covid-19, itu (sanksi) harus dilaksanakan," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satpol Kota Bandung Rasdian Setiadi menambahkan, warga juga dilarang menggunakan terompet lantaran disinyalir bisa menyebarkan droplet.

"Kita imbau tahun baru tidak melakukan aktivitas itu. Di sisi lain akan menimbulkan kerumunan dan jadi tempat hidup virus corona," jelasnya.

Lebih lanjut, Rasdian mengatakan, bagi tempat usaha yang nekat mengadakan perayaan tahun baru, akan disanksi pencabutan izin usaha.

Baca juga: Sanksi Keras Pemprov Bagi yang Gelar Tahun Baru di Jakarta, Cabut Izin hingga Denda...

"Di edaran Pak Wali Kota nomor 440 tempat usaha dilarang menggelar kegiatan malam tahun baru karena akan menimbulam kerumunan. Sudah dilarang, bukan diimbau lagi. Kalau dilarang pasti ada sanksi sesuai Perwal 73 tahun 2020, paling berat pembekuan izin operasionalnya.

Rasdian meminta agar setiap tempat usaha patuh terhadap peraturan pelarangan perayaan malam tahun baru.

"Dipatuhi saja ketentuan itu karena untuk keselamatan kita semua. Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi," tandasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com