Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Karyawan Saat Mabuk, Tiga Tamu Hotel di Cikarang Ditahan Polisi

Kompas.com - 05/01/2021, 09:50 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Sukadi mengatakan, tiga pelaku pemukulan di hotel Batiqa sudah ditangkap.

Ketiganya ditahan setelah sebelumnya diperiksa penyidik sejak kemarin.

"Pelaku tiga, sudah kita amankan," kata Sukadi saat dikonfirmasi, Selasa (5/1/2021).

Ketiganya, lanjut Sukadi, merupakan tamu yang memaksa karyawan hotel menyediakan minuman. Namun karena layanan penyediaan minum sudah tutup, mereka marah dan menganiaya karyawan hotel.

"Karena kondisi pelaku mabuk berat langsung dipukul begitu saja," terang Sukadi.

Baca juga: Paksa Pesan Minum Dini Hari, Sekelompok Tamu Hotel Aniaya Dua Karyawan

Hingga kini, ketiga pelaku masih mendekam di ruang tahanan Polsek untuk diperiksa lebih lanjut.

Kronologi kasus

Risda selaku Marketing Communication Hotel Batiqa menjelaskan kronologi terjadinya pemukulan tersebut melalui melalui keterangan persnya, Senin (4/1/2021).

Semua berawal ketika delapan tamu mendatangi hotel dalam keadaan mabuk, Minggu (3/1/2021) pukul 02.00. Mereka terdiri dari tujuh laki-laki dan satu perempuan.

Mereka ingin memesan minuman di Fresqa Bistro yang ada di hotel.

"Ketujuh tamu pria tersebut datang ke konter Front Office kami dan menyampaikan mereka ingin mengorder minuman dari Fresqa Bistro, kemudian dijelaskan oleh Staff FO kami, Fauzi bahwa restoran kami sudah tutup," kata Risda.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi Dibagi 4 Tahap, Lansia Dapat Giliran Januari-April 2021

Namun ketujuh tamu laki-laki itu tetap memaksa untuk memesan minuman. Karena itulah Fauzi mencoba memanggil Heru yang kala itu juga sedang bertugas.

Heru yang mendapat panggilan tersebut langsung turun ke lantai satu untuk bertemu dan berbicara dengan para tamu itu.

Setelah bertemu dengan para tamu, Heru tetap dipaksa untuk membuka kafe tersebut. Karena kondisi itulah Heri kembali masuk ke kantornya untuk menghubungi Gustaf Adolf selaku GM Hotel Batiqa.

Saat itulah kawanan tamu memaksa masuk ke dalam ruangan bersama Heru.

"Mereka meminta Heru keluar dan memaksa masuk ke kantor, tapi tidak berhasil karena dihalangi oleh Fauzi. Namun, saat hendak mengahalangi mereka masuk, Fauzi dipukuli oleh mereka," jelas Risda.

Selesai menghujani Fauzi dengan pukulan, Heru pun ditarik oleh kawanan tamu itu ke arena game corner. Di sana Heru dianiaya oleh para tamu.

"Dipukuli, ditendang dengan sadis sampai Heru terjatuh. Tanpa ampun, para pelaku secara bergantian mengeroyok Heru yang pada saat itu tidak memberikan perlawanan," tambah Risda.

Akibat penganiayaan itu, Heru dan Fauzi mengalami luka di bagian wajah. Mereka pun melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cikarang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com