Salah seorang pedagang, Darsih mengemukakan, harga tahu dalam ukuran besar yang dia jual sebelumnya Rp 4.000. Kini dia menjual tahu berukuran sama seharga Rp 5.000.
"Kalo tempe yang 8 ons harganya Rp 12.000. Dulu (harganya) Rp 8.000. (Tempe) yang 1,1 kilogram sekarang Rp 15.000. Biasanya, Rp 12.000," kata perempuan 53 tahun itu.
Menurut Darsih, walau harga tahu dan tempe naik, masih banyak pembeli yang mencari serta membeli dua produk dari kacang kedelai tersebut.
"Harapannya ya mudah-mudahan (harga) kacang kedelai bisa turun. Biar sesuai harganya. Pembeli jadi engga ngerasa kemahalan, engga ketinggian," kata Iryono.
Surya juga memilki harapan yang sama. "Mudah-mudahan harga (kacang kedelai) cepat stabil," katanya.
Khawatir harga tahu dan tempe tak kunjung turun, Pemkot Tangerang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang berkoordinasi dengan Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Puskopti).
"Sudah (berkomunikasi) dengan Puskopti. Tapi belum secara keseluruhan bersama dengan pengusaha tempe. Belum ngumpul," kata Eni Nuraeni, Kepala Bidang Perdagangan Disperpindag Kota Tangerang, Senin kemarin.
Eni membeberkan, pihaknya juga sempat kesulitan menjumpai tahu atau tempe di Kota Tangerang.
"Pasar Sipon, Ampera, Pasar Anyar dan lainnya memang sudah tiga hari ini tempe (dan) tahu langka di pasaran. (Karena) kacang kedelai naik harganya," tambah Eni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.