"Sangat peduli dengan pasien untuk ukuran RS pemerintah. Menurut saya sudah baik," kata Hudson.
Hudson memprediksi, ia terinfeksi Covid-19 di Jayapura, Papua.
"Kira-kira tanggal 16 Desember (2020), saya perkirakan pada saat makan malam di restoran di sana. Saya buka masker, ada yang batuk," kata Hudson.
Setelah itu, selama lima hari, Hudson menderita demam.
"Batuk berdahak tidak henti-henti, badan pegal, mata perih. Hari keenam, penciuman saya hilang," kata dia.
Ia kemudian memutuskan pulang tiga hari lebih cepat dari agenda awal.
"Tiga hari di rumah, badan masih demam. Tidak kunjung normal. Pusing dan tidak selera makan," tutur Hudson.
Baca juga: Anies Ubah Pergub PSBB Transisi Jakarta, Sesuaikan dengan Aturan Pembatasan Jawa-Bali
Setelah itu, ia dan istri memutuskan tes PCR.
"Besoknya hasil keluar, positif. Saya langsung minta dirawat di RSKD Duren Sawit. Hari kedelapan dirawat, sudah agak ringan dan tidak demam. Tetapi badan masih nyeri," kata Hudson.
Hari ke-10 dirawat, nafsu makan Hudson makin bagus dan diperbolehkan pulang.
Berdasarkan peraturan KMK HK.01.7/MENKES/No.413/2020, Hudson memang sudah diperbolehkan pulang. Namun, selama tiga hari setelahnya, ia diharuskan kontrol.
"Ini menunggu hasil tes PCR kedua (untuk memastikan positif atau negatif), akan saya cek hari ini," ujar Hudson.
Hudson pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap hati-hati.
"Saran kalau bisa dihindari makan bersama di luar rumah, karena pasti buka masker," tutur Hudson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.