Kastubi kini memang berambut pendek karena rambutnya telah dipangkas oleh petugas.
Kastubi mengaku awalnya sedang tidur di pinggir jalan kawasan Pasar Baru. Ketika sedang tertidur, dia dibuat kaget oleh rombongan mobil yang datang mendekat.
"Dia (Risma bilang sudah Pak tinggal di rumah saya saja. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.
Pria asal Lampung ini akhirnya dibawa ke Balai Kemensos bersama beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. Di balai, Kastubi mengaku tak banyak berkegiatan. Dia hanya makan, tidur, dan melakukan kegiatan ringan lainya.
Walau terbilang santai, Kastubi mengaku tidak terlalu betah berada di balai. Dia lebih nyaman kembali beraktivitas sebagai pemulung walau penghasilan tak seberapa.
"Saya biasa jalan ke mana-mana, ada aktivitas. Ini enggak ada aktivitas di sini cuma tidur bangun gitu saja," kata dia.
Baca juga: Disangka Warganet Penjual Poster Soekarno, Kastubi: Saya Bukan Pelukis, tapi Peluk dan Kiss
Pria dalam foto yang beredar di media sosial yang disebut memiliki smartphone adalah Faisal Tanjung (43). Dia pun membantah informasi yang beredar di media sosial.
Dia mengatakan bahwa barang yang dia genggam bukan ponsel, melainkan sebuah walkman.
"Ini walkman. Enggak ada HP, kalau ada juga di tukang-tukang sampah," kata Faisal saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi.
Faisal mengaku mendapatkan radio walkman tersebut dari kerabatnya. Dia mengaku kerap mendengarkan siaran radio dari walkman tersebut ketika memulung.
Faisal bercerita awalnya dia sedang tertidur di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (3/1/2020). Faisal kemudian terbangun lantaran ada sejumlah mobil yang berhenti di sisi jalan tempat dia tidur. Di sanalah dia bertemu dengan Risma.
Baca juga: 2 Pemulung yang Bertemu Risma Bukan Penjual Poster dan Tak Punya Ponsel
Setelah bertemu Risma, Faisal langsung dibawa ke kantor Kementerian Sosial, selanjutnya dibawa ke balai rehabilitasi di Bekasi.
"Dibawa ke Kementerian Sosial Jakarta. Habis dibawa, langsung didata, dikasih makan dulu, (kemudian) langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.
Selama di balai, Faisal mengaku mengikuti pelatihan mengolah pupuk organik bersama PMKS lainnya. Dia mengaku menyukai kegiatan tersebut.
Risma pun angkat bicara terkait dugaan rekayasa saat menjalankan blusukan dan bertemu para pemulung di Jakarta.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tak berniat merangkai skenario apapun ketika bertemu para pemulung. Aksi blusukan dilakukan secara spontan dan tidak masuk sebagai agenda resmi.
"Saya bagaimana bisa setting. Saya ndak kenal, saya mau ke Jakarta tuh enggak tahu mau ke mana, maksudnya saya ndak apal jalannya," kata Risma, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Cerita Mensos Risma Bantu Tunawisma di Jakarta Saat Masih Jadi Wali Kota Surabaya
Risma mengaku terbiasa melakukan blusukan sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dia pun tak keberatan apabila harus kembali membantu pemulung-pemulung yang ditemui selama beraktivitas di Jakarta.
"Jadi, bukan itu (settingan). Saya mempunyai rejeki lebih dari orang lain, saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain. Jadi saya jadi apapun saya lakukan itu," kata Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.