Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks dan Fakta Blusukan Risma yang Dituduh Settingan

Kompas.com - 08/01/2021, 19:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

Kastubi kini memang berambut pendek karena rambutnya telah dipangkas oleh petugas.

Bagaimana Awal Pertemuan Kastubi dan Risma?

Kastubi mengaku awalnya sedang tidur di pinggir jalan kawasan Pasar Baru. Ketika sedang tertidur, dia dibuat kaget oleh rombongan mobil yang datang mendekat.

"Dia (Risma bilang sudah Pak tinggal di rumah saya saja. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.

Pria asal Lampung ini akhirnya dibawa ke Balai Kemensos bersama beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. Di balai, Kastubi mengaku tak banyak berkegiatan. Dia hanya makan, tidur, dan melakukan kegiatan ringan lainya.

Walau terbilang santai, Kastubi mengaku tidak terlalu betah berada di balai. Dia lebih nyaman kembali beraktivitas sebagai pemulung walau penghasilan tak seberapa.

"Saya biasa jalan ke mana-mana, ada aktivitas. Ini enggak ada aktivitas di sini cuma tidur bangun gitu saja," kata dia.

Baca juga: Disangka Warganet Penjual Poster Soekarno, Kastubi: Saya Bukan Pelukis, tapi Peluk dan Kiss

Bagaimana Fakta Pemulung yang Diduga Memiliki Smartphone?

Pria dalam foto yang beredar di media sosial yang disebut memiliki smartphone adalah Faisal Tanjung (43). Dia pun membantah informasi yang beredar di media sosial.

Dia mengatakan bahwa barang yang dia genggam bukan ponsel, melainkan sebuah walkman.

"Ini walkman. Enggak ada HP, kalau ada juga di tukang-tukang sampah," kata Faisal saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi.

Faisal mengaku mendapatkan radio walkman tersebut dari kerabatnya. Dia mengaku kerap mendengarkan siaran radio dari walkman tersebut ketika memulung.

Faisal bercerita awalnya dia sedang tertidur di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (3/1/2020). Faisal kemudian terbangun lantaran ada sejumlah mobil yang berhenti di sisi jalan tempat dia tidur. Di sanalah dia bertemu dengan Risma.

Baca juga: 2 Pemulung yang Bertemu Risma Bukan Penjual Poster dan Tak Punya Ponsel

Setelah bertemu Risma, Faisal langsung dibawa ke kantor Kementerian Sosial, selanjutnya dibawa ke balai rehabilitasi di Bekasi.

"Dibawa ke Kementerian Sosial Jakarta. Habis dibawa, langsung didata, dikasih makan dulu, (kemudian) langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.

Selama di balai, Faisal mengaku mengikuti pelatihan mengolah pupuk organik bersama PMKS lainnya. Dia mengaku menyukai kegiatan tersebut.

Bagaimana Tanggapan Risma?

Risma pun angkat bicara terkait dugaan rekayasa saat menjalankan blusukan dan bertemu para pemulung di Jakarta.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tak berniat merangkai skenario apapun ketika bertemu para pemulung. Aksi blusukan dilakukan secara spontan dan tidak masuk sebagai agenda resmi.

"Saya bagaimana bisa setting. Saya ndak kenal, saya mau ke Jakarta tuh enggak tahu mau ke mana, maksudnya saya ndak apal jalannya," kata Risma, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Cerita Mensos Risma Bantu Tunawisma di Jakarta Saat Masih Jadi Wali Kota Surabaya

Risma mengaku terbiasa melakukan blusukan sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dia pun tak keberatan apabila harus kembali membantu pemulung-pemulung yang ditemui selama beraktivitas di Jakarta.

"Jadi, bukan itu (settingan). Saya mempunyai rejeki lebih dari orang lain, saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain. Jadi saya jadi apapun saya lakukan itu," kata Risma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com