Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Rekayasa Blusukan di Jakarta, Mensos Risma: Bagaimana Setting? Saya Ndak Kenal

Kompas.com - 08/01/2021, 11:58 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Risma Harini angkat bicara terkait dugaan rekayasa saat menjalankan blusukan dan bertemu para pemulung di Jakarta.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tak berniat merangkai skenario apapun ketika bertemu para pemulung.

"Saya bagaimana bisa setting. Saya ndak kenal, saya mau ke Jakarta tuh enggak tahu mau ke mana, maksudnya saya ndak apal jalannya," kata Risma saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Tudingan Warganet soal Rekayasa pada Blusukan Risma dan Fakta di Lapangan

Tindakan yang dilakukan hanyalah bersifat spontan dan hanya bertujuan untuk membantu. Bahkan Risma enggan mengatakan ini sebagai kegiatan blusukan karena tak terencana sebagai agenda resmi.

Kebiasaan ini pun diakuinya sudah dilakukan bahkan sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

"Jadi, bukan itu (settingan). Saya mempunyai rejeki lebih dari orang lain, saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain. Jadi saya jadi apapun saya lakukan itu," kata Risma.

Walau dianggap setingan, Risma mengaku tak akan keberatan jika harus kembali membantu pemulung - pemulung yang dia temui saat beraktivitas di Jakarta.

Baca juga: Fotonya Saat Ditemui Risma Viral dan Disangka Punya Smartphone, Faisal: Ini Walkman

Sebelumnya, warganet digegerkan dengan temuan dua foto pemulung yang ditemui Risma pada Minggu (4/1/2021).

Fakta di Lapangan

Pertemuan Risma dengan dua pemulung yang bernama Kastubi dan Faisal Tanjung ini dianggap sebuah rekayasa karena beberapa temuan netizen.

Pertama Kastubi yang dituding sebagai penjual poster Soekarno di Jalan Minangkabau, Menteng, Jakarta Pusat dan Faisal yang disangka punya smartphone.

Kastubi (69) saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (7/1/2021).Walda Marison Kastubi (69) saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (7/1/2021).

Kompas.com pun menelusuri kebenaran informasi itu.

Pertama, pria bernama Kastubi yang ditemui Risma sedang tertidur di depan sebuah ruko bukanlah penjual poster di Jalan Minangkabau.

Kastubi adalah seorang pemulung. Dia mengaku bertemu Risma saat sedang tertidur di depan sebuah ruko beralaskan kardus.

Setelah itu, dia dibawa Risma makan di kantin Kemensos dan kemudian dibawa ke Balai Kemensos di Bekasi. Saat ini, dia masih tinggal di situ.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK]: Pemilik Toko Poster Dirundung Setelah Dituduh Jadi Pemulung Settingan di Blusukan Risma

Sementara pedagang poster Soekarno di Jalan Minangkabau yang disebut warganet bertemu Risma bukanlah Kastubi.

 

Pria itu bernama Nur Saman yang sehari-hari juga bekerja sebagai pemulung. Secara fisik, pria ini memang mirip dengan Kastubi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com