JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, TNI AL akan melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Hasil analisis cuaca dari pihak TNI AL di Perairan Kepulauan Seribu menunjukkan ombak berkisar di atas satu meter.
“Sementara ombak antara 1-1,5 meter,” kata Rasyid kepada wartawan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (9/1/2021) malam.
Menurut dia, ombak setinggi hingga 1,5 meter merupakan kondisi sedang. Pihak TNI akan memaksimalkan pencarian pesawat Sriwijaya Air.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Delay 30 Menit, Ini Penyebabnya
“Cuaca bukan menjadi hambatan buat kita,” ujar Rasyid.
Sebelum, sepuluh Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak.
Empat dari 10 KRI sudah menuju ke lokasi diduga pesawat Sriwijaya Air jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.
“Untuk sementara KRI yang kita siapkan di darat saja ini ada 10,” ujar Rasyid.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak Dibuat Tahun 1994
Menurut Rasyid, satu KRI yaitu Kurau 856 sudah di sekitar lokasi. Ia mengatakan, anggota TNI AL sudah melakukan pencarian.
“Tentunya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di wilayah perairan dan lokasi kejadian,” ujar Rasyid.
Ia mengatakan, seluruh anggota TNI AL akan melakukan pencarian secara maksimal. Komando pencarian, lanjut Rasyid, akan dilakukan di bawah Basarnas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.