JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bagus Puruhito menyatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan pencarian pesawat Sriwijaya yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) dengan mengerahkan pesawat, helikopter, kapal, dan Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel.
"Rencana kita besok (hari ini) akan pencarian di atas permukaan dengan pesawat, helikopter, kapal dan KRI rigel untuk berangkat," ujar Bagus saat ditemui Sabtu.
Adapun, KRI Rigel memiliki kemampuan untuk mengambil gambar tiga dimensi di bawah laut sehingga diharapkan membantu pencarian.
Baca juga: ELT Sriwijaya Air SJ 182 Tak Menyala, KNKT: Kemungkinan Rusak
KRI Rigel juga akan difungsikan mencari black box dari pesawat.
Pencarian esok hari akan dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB.
Sementara, untuk pencarian hari ini telah dikerahkan sebanyak lima KRI.
Di samping itu, empat lainnya juga sudah diberangkatkan ke lokasi pencarian dengan mengangkut 60 orang personel tim SAR laut, penyelam, Kopaska, dan Denjaka.
Baca juga: Nelayan Melihat Pesawat Jatuh Saat Hujan Deras di Sekitar Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Kapal-kapal tersebut diberangkatkan dari Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bagus kemudian menyampaikan bahwa hingga kini, belum ada perkembangan yang menonjol dari pencarian.
"Saya menginformasikan saja, belum ada perkembangan yang menonjol," ujarnya.
Baca juga: Kemenhub: Ada 50 Penumpang dan 12 Kru di Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di Kepulauan Seribu pada Sabtu sekitar pukul 14.55 WIB. Lokasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air adalah 11 mil dari Bandara Soekarno Hatta.
"Kira -kira arah 11 mil dari Soekarno-Hatta, (arah) barat laut. Mudah-mudahan yang terbaik lah kita mendoakan untuk semuanya," ujar Bagus.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi juga mengkonfirmasi pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di sekitar Pulau Laki.
Kapal patroli Kementerian Perhubungan menemukan serpihan daging di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182
Sementara itu, nelayan Pulau Lancang pertama kali mendengar suara ledakan seperti suara petir di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Kala itu, lokasi jatuhnya pesawat sedang diguyur hujan deras. Nelayan tersebut melapor ke Pemkab Kepulauan Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.