TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Bandara Soekarno-Hatta menyediakan fasilitas kendaraan dan pengawalan untuk mobilitas pihak keluarga penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian menjelasakan, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan pihak keluarga untuk mencari informasi ke posko antemortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Selain itu, kendaraan tersebut juga bisa mengantarkan pihak keluarga posko koordinasi pencarian pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak didirikan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara.
"Untuk melihat kondisi atau temuan di sana. Itu kami lakukan pengawalan dan kendaraannya, gratis," ujar Adi saat diwawancarai, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Tim SAR Temukan Serpihan Mesin dan Hidrolik Kabin Pesawat Sriwijaya Air
Adi mengatakan, pihak keluarga juga dapat meminta untuk diantarkan menuju kediaman kerabatnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan kendaraan tersebut.
"Pihak keluarga korban yang mau pergi kemanapun bisa, misalnya mau ke kediaman kerabat yang ada di Jakarta," ucapnya.
Berdasarkan Informasi yang dapatkan dari hotline Crisis Center Sriwijaya SJ 182, terdapat pihak keluarga dari lima penumpang yang sudah mendatangi posko di Terminal 2D, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Beberapa di antaranya datang langsung dari Pontianak dan beberapa wilayah lain seperti Makassar.
"Sampai saat ini sudah sekitar lima keluarga penumpang. Ada beberapa yang berdomisili di dekat sini. Ada yang dari luar daerah," ujar petugas hotline Crisis Center Sriwijaya SJ 182 Bandara Soekarno-Hatta saat dihubungi, Minggu.
Baca juga: Keluarga Pilot Sriwijaya SJ 182 Menanti Kabar: Mudah-mudahan Ada Keajaiban dari Allah SWT
Seperti diketahui, Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak dengan kode penerbangan SJ182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.
"Pukul 14.37 WIB masih 1.700 kaki kontak diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu malam.
Sekitar 3 menit kemudian, kata dia, pesawat tersebut tampak tidak mengarah ke tujuan seharusnya.
Budi mengatakan, pesawat justru mengarah ke barat laut.
Menara ATC pun melaporkan hal tersebut tetapi pesawat Sriwijaya Air telah hilang dari radar dalam hitungan detik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.