Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Potongan Jenazah, Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Dibawa ke RS Polri

Kompas.com - 10/01/2021, 17:50 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diberangkatkan dari Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021), untuk keperluan antomortem.

Sebanyak 11 orang keluarga korban diberangkatkan dengan menggunakan bus antar jemput Bandara Soekarno-Hatta seiring dengan adanya temuan potongan jenazah yang diduga berasal dari penumpang pesawat tersebut.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian menjelaskan, 11 orang tersebut merupakan pihak keluarga dari dua orang penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Sabtu kemarin.

Baca juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Terdeteksi, Ada di Kedalaman 17-20 Meter

"Ada dua keluarga yang melaporkan bahwa mereka merupakan bagian daripada penumpang SJ 182. Dari Pontianak dan dari Sumatera Selatan, dua keluarga," kata Adi, di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu.

Menurut Adi, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap dua keluarga tersebut dan berkoodinasi dengan Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk langsung mengantar mereka ke posko Disaster Victim Identification (DVI).

Pihak keluarga korban tersebut akan memberikan sejumlah data atau informasi yang dibutuhkan dalam proses identifikasi korban.

"Yang bersangkutan sudah kami datakan. Kemudian mengantarkan keluarga tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan antomortem dalam rangka proses identifikasi," ujar dia.

Pada Minggu pagi, sejumlah keluarga korban pesawat Sriwijaya Air juga terlihat meninggalkan area crisis center Bandara Soekarno-Hatta menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pada sekitar pukul 09.40 WIB, dua orang perempuan dikawal petugas dari area tunggu posko informasi menuju bus antar jemput penumpang Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Tim DVI Buka 3 Posko Antemortem untuk Korban Sriwijaya Air

Tak lama kemudian, terlihat satu orang perempuan dan laki-laki dituntun keluar oleh Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian dari ruang tunggu.

Berderai air mata, perempuan itu berjalan menuju bus antar jemput yang juga berisi keluarga penumpang Sriwijaya Air yang lain.

Serpihan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan jenazah yang diduga penumpang pesawat itu kembali tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu siang.

"Kami kembali menerima barang bukti dari anggota tim yang telah bekerja, berupa tiga kantong serpihan pesawat, kemudian lima kantong berisi potongan (tubuh) manusia," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman di lokasi.

Serpihan badan pesawat akan diserahkan ke KNKT, sementara potongan tubuh manusia diterima Tim DVI RS Polri.

Dengan demikian, total sudah terdapat enam kantong jenazah berisi potongan tubuh yang telah diserahkan RS Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com