Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2021, 14:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat matahari mulai menghantarkan cahaya bias warna cerah kekuningan dari balik gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah penduduk yang padat merayap. Saya harus bergegas pergi mewujudkan mimpi "Jakarta Sehat, Jakarta Aman".

Sebagai Kapolda Metro Jaya, saya memiliki tanggungjawab penuh untuk memastikan setiap wilayah zona merah mengoptimalkan program Kampung Tangguh Jaya guna menekan penyebaran Covid-19 dan membantu meringankan kebutuhan warga.

Tingkat kasus positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta masih sangat tinggi. Memasuki awal Januari 2021, terjadi penambahan 2.959 kasus baru. Kondisi ini berpotensi akan terus meningkat jika tidak diintervensi secara cepat dan tepat.

Untuk itu kita tidak bisa berdiam diri. Segala sumber daya harus dikerahkan untuk menolong rakyat agar terbebas dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Beri Motivasi Anggotanya untuk Tekan Penyebaran Covid-19 di Kampung Tangguh

Hari ini, Senin, 11 Januari 2021, saat hati masih diselimuti duka mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, saya bersama sahabat, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, terjun langsung ke Mapolsek Ciledug, Tanggerang Kota, yang masih menjadi zona merah Covid 19.

Lalu setelah itu, beranjak menuju ke Mapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dua Mapolsek itu adalah titik awal langkah kami untuk mengintensifkan program Kampung Tangguh Jaya, memberi dukungan kepada personel, bersilahturahmi dengan masyarakat agar saling membantu menekan penyebaran Covid-19 dan meringankan beban kebutuhan hidup.

Baca juga: Kapolda Metro Akan Bentuk Kampung Tangguh di Jakarta, Perangi Radikalisme dan Intoleran

Pada hari yang bersamaan, seluruh jajaran Polda Metro Jaya juga bergerak dengan cita-cita yang sama.

Kampung Tangguh Jaya merupakan replikasi dari Kampung Tangguh Semeru yang pernah saya bangun 1.559 Kampung ketika menjadi Kapolda Jawa Timur.

Program hasil kolaborasi dan sinergisitas bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Forkominda, Perguruan Tinggi, rekan-rekan media, kelompok pengusaha dan seluruh komponen masyarakat sampai ke tingkat RT.

Baca juga: Kapolda Metro Ungkap 2 Tujuan Dibentuknya Kampung Tangguh Bencana

Kampung Tangguh JayaDokumentasi PMJ Kampung Tangguh Jaya

Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Kapolda Metro Jaya Efektifkan Peran Kampung Tangguh Jaya

Mendapat sambutan positif dari Presiden Joko Widodo, Kapolri, Panglima TNI, sehingga diadopsi menjadi program nasional dengan nama Kampung Tangguh Nusantara.

Konsep Kampung Tangguh Jaya yang dikembangkan di wilayah DKI Jakarta menggunakan pendekatan berbasis POP (problem oriented policing) melalui upaya scanning, analysis, response dan assessment.

Dalam penerapannya mengedepankan beberapa langkah-langkah sentral, seperti transformation organization, community partnership, problem solving dan community mobilitation.

Mengatasi masalah pandemi ini memang tidak bisa hanya dengan logika berpikir di dalam kotak (in the box) atau hanya bermain di wilayah "comfort zone". Kita harus terus berpikir "out of the box" atau melompat dari kebiasaan konvensional untuk mencari terobosan-terobosan yang strategis dan konstruktif secara berkelanjutan.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Akan Evaluasi Kapolsek yang Tak Bisa Turunkan Angka Covid-19

Kegiatan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Kampung Tangguh Jaya.Dokumentasi PMJ Kegiatan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Kampung Tangguh Jaya.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Sebut Tak Ada Pelanggaran Prokes di Jakarta pada Malam Tahun Baru

Peraih Nobel Fisika Albert Einstein pernah mengingatkan bahwa suatu permasalahan tidak akan pernah dipecahkan jika kita menggunakan pola pikir yang sama ketika masalah itu diciptakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com