Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sementara Manifes Sriwijaya Air SJ 182: Kru NAM Air hingga Adanya Penumpang Pakai Identitas Orang Lain

Kompas.com - 12/01/2021, 17:28 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat itu mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut. Air Traffic Controller (ATC atau petugas pengatur lalu lintas udara) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Baca juga: Penampakan Setelah Kotak Hitam Sriwijaya Air Diangkat ke Permukaan

Kru NAM Air dalam Daftar Manifes Penumpang

Dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air itu, ada enam kru pesawat NAM Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air. Identitas dua dari enam kru NAM Air itu adalah pilot Kapten Didik Gunardi dan co-pilot Fadly Satrianto.

Didik menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena hendak mengambil pesawat di Bandara Supadio, Pontianak.

Kakak dari Didik, Inda Gunawan mengaku awalnya tak percaya bahwa adiknya merupakan salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

"Dari awal saya, kakaknya (Didik) yang cewek benar-benar enggak percaya. 100 persen enggak percaya. Karena setahu kami adik saya di NAM Air sebagai kapten pilot di sana," kata Inda saat ditemui awak media di perumahan Vida Bumi Pala, Kota Bekasi, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Keluarga Masih Berharap Keajaiban, Kapten Didik Gunardi Bisa Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air

Inda bersama keluarganya lalu mencari informasi seputar daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Lalu saya cari daftar manifes. Setelah ketemu baru, otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya," ujar Inda.

Inda bersama keluarganya langsung menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna melakukan pemeriksaan DNA untuk kepentingan DVI.

Sementara itu, ayah dari Fadly, Sumarzen Marzuki mengatakan, putra bungsunya sempat menelepon ibunya sesaat sebelum pesawat lepas landas. Pasalnya, Fadly selalu menelepon sang ibu setiap kali akan terbang.

"Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak, dijawab tidak," kata Sumarzen saat dikonfirmasi di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, seperti dikutip Antara, Minggu (10/1/2021).

Fadly sempat memberitahu ibunya bahwa dia terbang menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 karena hendak membawa pesawat NAM Air dari Bandara Supadio, Pontianak.

"Dia rencananya membawa pesawat Nam Air sebagai kopilot dari Pontianak. Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon," ujar Sumarzen.

Baca juga: Kisah Kopilot Fadly yang Menumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Telepon Ibunda Sebelum Lepas Landas

Penumpang Maskapai Lain yang Dialihkan

Lalu, salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182 bernama Ricko Damianur Mahulette seharusnya pergi ke Pontianak menggunakan pesawat Lion Air. Namun, tiket tiba-tiba dialihkan ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com