Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari PPKM di Kota Tangerang, Ini Daftar Pelanggaran yang Ditemukan Satpol PP

Kompas.com - 12/01/2021, 23:24 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Henra mengatakan, pihaknya masih menemukan banyak pelanggaran selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sejak Senin (12/1/2021).

"Selama dua hari patroli, masih ditemukan banyak yang melakukan pelanggaran berdasarkan hasil evaluasi kami," kata Agus ketika ditemui di Pasar Lama Kota Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021) malam.

Bentuk pelanggaran tersebut, yaitu warga tidak menggunakan masker dan pelaku usaha yang melanggar jam operasional.

Baca juga: Penerapan PPKM, Pasar Lama Kota Tangerang Sepi Setelah Pukul 19.00 WIB

"Di setiap operasi, baik pagi, siang, atau malam, masih banyak yang tidak menggunakan masker," papar dia.

"Untuk pelaku usaha yang masih buka di atas pukul 19.00 WIB, kami berikan imbauan dan juga teguran. Lalu kami tunggu di tempat sampai tutup," lanjut Agus.

Petugas Satpol PP juga masih menemukan beberapa kantor yang belum menerapkan bekerja dari rumah sebanyak 75 persen.

"Ada yang tidak 75 persen bekerja di rumah. Tapi kita imbau, agar (mereka) lebih menurunkan lagi (pegawai bekerja di kantor)," tutur Agus.

Baca juga: Kasus Kematian Tinggi, Tangsel Jadi Prioritas Dapat Vaksin Covid-19 Dibanding Kota Tangerang

Ia berharap warga Kota Tangerang lebih disiplin dan mematuhi protokol kesehatan dan peraturan PPKM. Harapannya, dapat menekan penyebaran Covid-19.

"Mudah-mudahan pelaksanaan PPKM selama 14 hari ini semakin membaik. Masyarakat juga semakin disiplin," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan 48 kasus baru Covid-19 pada Selasa ini.

Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di Kota Tangerang mencapai 4.884 kasus.

Baca juga: Pemprov Banten Bakal Godok Aturan Beri Sanksi Penolak Vaksin Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 34 orang menjadi total 4.388 orang.

Sementara itu, pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri (kasus aktif) bertambah 14 orang sehingga total 394 orang.

Adapun jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 tetap 102 orang.

Kecamatan Periuk masih menjadi wilayah dengan total kasus Covid-19 tertinggi, yakni 649 kasus. Kemudian Kecamatan Karawaci sebanyak 628 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com