Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Yarsi Pastikan Syekh Ali Jaber Sudah Negatif Covid-19 Sebelum Wafat

Kompas.com - 14/01/2021, 15:02 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Yarsi memastikan Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan negatif Covid-19.

Direktur Medis RS Yarsi Anggi Erlina mengatakan, Syekh Ali Jaber memang masuk rumah sakit itu 19 hari lalu dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

RS Yarsi belakangan sudah melakukan swab test ulang dan hasilnya negatif Covid-19.

"Jadi kemarin kami sudah melakukan PCR test dan hasilnya adalah negatif," kata Anggi dalam jumpa pers di RS Yarsi, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Anggi mengatakan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat membaik selama menjalani perawatan. Namun kondisinya memburuk sejak semalam.

Syekh Ali menghembuskan nafas terakhir di RS Yarsi pada pagi ini pukul 08.30 WIB.

"Saya sudah izin kepada pihak keluarga untuk menyampaikan kondisi klinis beliau," kata Anggi.

Baca juga: Kronologi Sakitnya Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Masuk ICU

Ustaz Yusuf Mansur sebelumnya juga menyebut Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19 sebelum meninggal dunia.

Meski begitu, ia tetap mengimbau masyarakat tak datang ke rumah duka atau pun ke pemakaman guna menghindari kerumunan di tengah pandemi.

Jenazah Syekh Ali rencananya dimakamkan sore ini di Pondok Pesantren Daarul Quran Tangerang, milik Yusuf Mansur.

Adik kandung Ali Jabeer, Syekh Muhammad Jabeer mengingatkan masyarakat untuk tidak datang ke pemakaman itu.

Hal tersebut demi menghindari kerumunan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Tak perlu kerumunan ke sana, cukup shalat gaib di rumah masing-masing," kata dia.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Polisi Berjaga di Akses Menuju Rumah Duka

Sementara itu, kepolisian berjaga di akses masuk menuju rumah duka di Komplek Taman Berdikari, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com hingga pukul 13.50 WIB, puluhan polisi bersiaga di pintu masuk menuju rumah duka.

Wartawan yang datang juga dilarang masuk ke rumah duka.

Sementara itu, pihak keluarga mengatakan, jenazah Syekh Ali Jaber akan dibawa ke Komplek Taman Berdikari terlebih dulu sebelum dimakamkan.

"Jenazah akan dibawa ke Taman Berdikari, di sini. Semoga khusnul kotimah, mohon doanya," kata Arif Rahman, pria yang mengaku sebagai mertua Syekh Ali Jaber itu kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com