TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah pramugari yang juga rekan kerja Isti Yudha Prastika (34), korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, turut mendatangi rumah duka.
Mereka yang menggunakan lengkap layaknya saat bertugas berkumpul di rumah korban Jalan Sumatera 9, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (16/1/2021).
Saat itu jenazah sahabatnya baru saja tiba setelah diambil keluarga dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati setelah teridentifikasi.
Rekan korban, Aprilia Gita (27), hanya terdiam di tengah suasana haru. Ia tak kuasa ketika mengenang komunikasi bersama korban beberapa jam sebelum persitiwa itu terjadi.
Baca juga: Tangis Haru dan Kumandang Salawat Sambut Jenazah Pramugari Korban Sriwijaya Air
"Dia kabarin hari itu mau terbang ke Pontianak, ekstra kru pakai Sriwijaya. Kemudian bilang ada agak keterlambatan. Pada (waktu) landing saya WA terus tapi hanya centang satu," ujar Aprilia saat ditemui, Sabtu.
Aprilia terus meneteskan air mata ketika harus mengingat kenangan saat bekerja bersama Isti yang sudah sejak tahun 2016.
Baginya, korban merupakan sosok humoris yang kerap membuat tawa rekan-rekan kerjanya.
"Dia selalu lucu gitu, mau ada masalah tidak kelihatan, tapi senang-senang aja kalau di depan kita gitu," ucapnya.
Bahkan sikap Isti itu juga telah dikenal hingga ke kalangan pilot.
Baca juga: Tangis Keluarga Pramugari Korban Sriwijaya Air, Sang Ayah Terus Pandangi Peti Jenazah Putrinya
Bukan hanya soal sosoknya yang kerap melucu, melainkan pengalaman dan kedewasaan dapat mengayomi para pramugari lain.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan