Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dibina Kemensos, 15 Gelandangan Dipekerjakan Jadi Buruh Proyek

Kompas.com - 21/01/2021, 13:38 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantarkan 15 orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) kepada PT Waskita Karya Tbk untuk dipekerjakan.

Ke-15 PPKS dari Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi ini dipekerjakan sebagai buruh kasar di beberapa proyek pembangunan.

"Terima kasih Pak Dirut dan Pak Direktur Operasional dan teman-teman manajemen Waskita Karya yang memberikan ruang dan kesempatan untuk saudara-saudara kita ini bisa berkarya untuk kehidupan yang lebih baik," kata Risma di Bekasi, Kamis (21/1/2021).

Sebelumnya, ke-15 PPKS yang mayoritas gelandangan ini ditemukan petugas sedang berkeliaran di wilayah Jakarta.

Mereka akhirnya ditampung oleh petugas dan dibina di balai rehabilitasi milik Kemensos.

Baca juga: Hoaks dan Fakta Tuduhan Blusukan Risma Rekayasa hingga Pemulung Gadungan

Dalam proses pembinaan, ke-15 PPKS ini menerima banyak pelatihan yang diharapkan menjadi modal untuk mencari pekerjaan.

Ke-15 PPKS itu pun akhirnya diarahkan Kemensos untuk bekerja di PT Waskita Karya demi mendapat penghasilan lebih baik.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengapresiasi tindakan Risma mengirimkan 15 PPKS untuk bekerja di PT Waskita Karya.

Nantinya, ke-15 PMKS itu akan dipekerjakan sebagai buruh proyek di beberapa pembangunan yang dikerjakan Waskita Karya, salah satunya pembangunan Jalan Tol Becakayu Seksi II A.

"Karena banyak pekerjaan kasar di proyek yang bisa dikerjakan oleh semua orang, tidak perlu keahlian khusus," kata Destiawan.

Baca juga: Dituding Rekayasa Blusukan di Jakarta, Mensos Risma: Bagaimana Setting? Saya Ndak Kenal

"Apalagi teman-teman ini sudah mendapatkan pelatihan, jadi ini menurut kami menjadi lebih baik karena kami tidak perlu harus banyak melatih," tambahnya.

Destiawan memastikan akan mempekerjakan mereka dengan maskimal dan memberikan penghasilan yang layak.

Ke depan, dia juga akan melibatkan para PPKS untuk bekerja di beberapa proyek pembangunan.

"Jadi kami mendukung program ini dan kami akan menyiapkan di banyak proyek kami yang bisa menampung, selama proyek itu masih banyak aktivitasnya," tutur Destiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com