Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan Tenda Darurat untuk Karantina Pasien Covid-19 di Tangsel

Kompas.com - 21/01/2021, 17:07 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah membangun tenda di zona dua yang berada bagian belakang bangunan zona satu pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.

Pembangunan tenda berkonsep "glamping" (glamour camping) tersebut dilakukan untuk menambah kapasitas tampung pusat karantina milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang kini berangsur penuh.

Koordinator Bidang Penanganan Satgas Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manulang menjelaskan, akan ada sekitar 16 tenda utama yang dibangun di atas seluas 6.000 meter persegi tersebut.

Baca juga: Tangsel Bangun Tenda di Rumah Lawan Covid-19 untuk Tambah Daya Tampung

Tenda-tenda di zona dua Rumah Lawan Covid-19 itu akan dibagi menjadi empat bagian atau klaster yang sudah diatur tata letaknya dan jaraknya.

"Terdiri dari empat klaster, dua klaster laki-laki dan dua perempuan. Setiap klaster akan ada empat tenda," ujar Suhara saat dikonfirmasi, Kamis (21/1/2021).

Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.DOK. PEMKOT TANGERANG SELATAN Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.

Menurut Suhara, setiap tenda untuk karantina pasien Covid-19 itu akan memiliki luas 12x6 meter dengan kapasitas 10 tempat tidur di dalamnya.

Nantinya, Jumlah tempat tidur itu disesuaikan agar terdapat jarak satu sama lain dan diberikan sekat menggunakan partisi gorden layaknya ruang rawat inap rumah sakit.

"Di setiap tenda itu nanti akan difasilitasi AC 3PK, mesin cuci, dispenser, dan APAR (alat pemadam api ringan). Kemudian juga meja atau lemari dan kursi untuk pasien," ungkapnya.

Baca juga: Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Tak Mampu Lagi Tampung Pasien

Selain itu, akan disediakan delapan container toilet portable yang tersebar di empat klaster tenda zona dua Rumah Lawan Covid-19.

Setiap container itu, kata Suhara, terdiri dari empat toilet dan dua kamar mandi.

Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.DOK. PEMKOT TANGERANG SELATAN Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.
Di area zona dua Rumah Lawan Covid-19 bakal disediakan sejumlah buggy car untuk membantu mobilitas pasien dan petugas medis.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai membangun tenda di zona dua pusat karantina Rumah Lawan Covid-19, Selasa (19/1/2021).

Tenda-tenda itu akan diisi 150 tempat tidur guna menambah daya tampung pasien Covid-19 di pusat karantina tersebut.

"Sudah dimulai, tahap permulaan kami membatasi dulu zona dua dengan zona satu yang merupakan lokasi karantina pasien Covid-19 saat ini, karena biasanya dipakai pasien untuk berjemur, berolahraga, dan sebagainya," kata Suhara, Selasa (19/1/2021).

Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.DOK. PEMKOT TANGERANG SELATAN Desain tenda darurat untuk menampung pasien di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan.

Menurut Suhara, akan ada sekitar 16 tenda model glamping yang dibangun dengan total 150 tempat tidur isolasi di dalamnya.

Dengan begitu, Rumah Lawan Covid-19 ke nanti akan bisa menampung 300 pasien positif Covid-19.

Suhara memastikan bahwa tenda yang dibangun di zona dua Rumah Lawan Covid-19 sudah layak untuk menjadi lokasi karantina pasien.

"Konsepnya glamping, dari glamour camping. Walaupun glamour, ini mohon tidak dimaknai untuk glamour mewah, tapi pendekatan kemanusiaan," kata Suhara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com