Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2021, 21:49 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penggali di makam khusus jenazah pasien Covid-19 Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, berunjuk rasa pada Senin (25/1/2021).

Unjuk rasa dilakukan karena para petugas mengaku belum mendapatkan upah hasil menggali dan memakamkan jenazah pasien Covid-19.

"Kami tim gali TPU Jombang menolak memakamkan sebelum hak kami terpenuhi," demikian tertulis dalam poster yang pegang penggali makam saat unjuk rasa, dikutip Wartakotalive.

Kepala Seksi Pemakaman Dinas Pemakaman, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Tangerang Selatan Nazmudin menjelaskan, para penggali berunjuk rasa karena menolak perubahan sistem pembayaran upah.

Baca juga: UPDATE 25 Januari: Tangsel Catat 291 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi

Pihaknya berencana mengubah sistem membayar upah dari per hari menjadi per satu pekan atau mingguan.

"Nah untuk hari ini, mereka rencananya kami bayar per minggu, katakanlah utang, jadi mereka punya tabungan dua lubang, mau dibayar akhir minggu ini," kata Nazmudin saat ditemui di TPU Jombang, Ciputat, Senin (25/1/2021).

Menurut Nazmudin, pihaknya terpaksa mengubah sistem pembayaran penggali di TPU Jombang lantaran dana dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum cair.

Saat ini, kata dia, Disperkimta telah mengajukan dana yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT) agar masalah pembayaran upah tersebut bisa terselesaikan.

"Sambil menunggu dana BTT-nya turun, ini dana talangan nih yang kami bayarkan kepada mereka tiap minggu ini. Kalau dana sudah turun mah, mau dibayarkan tiap hari atau minggu juga tidak ada masalah," ungkapnya.

Baca juga: Imbas RS Penuh, Penularan Covid-19 dari Klaster Keluarga di Tangsel Meningkat

Pihak Disperkimta Tangsel dan Pengelola TPU Jombang sudah mengumpulkan sejumlah para penggali makam untuk memberikan sosialiasi terkait pembayaran upah tersebut.

Sementara itu, seorang penggali makam, Makmur, terlihat langsung meninggalkan area pemakaman usai pertemuan tersebut karena kecewa tidak mendapatkan upah hasil kerjanya hari ini.

"Enggak dapat bayaran mending pulang saja," ucap Makmur sambil meninggalkan TPU Jombang.

Dia menolak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Tukang Gali Makam Demo Akibat Upah Belum Dibayar, Disperkimta Kota Tangsel: Dibayar Akhir Minggu Ini".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com