Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

510 Orang Meninggal Dalam 2 Pekan akibat Covid-19, Pemprov DKI Diminta Tak Lalai

Kompas.com - 29/01/2021, 07:53 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta dua pekan terakhir naik siginfikan. Kamis (28/1/2021) kemarin saja, jumlah kematian akibat Covid-19 tercatat 51 orang.

Dalam dua pekan terakhir, yaitu dari 14-28 Januari 2021, terdapat 510 pasien Covid-19 meninggal dunia di Jakarta. Berikut rincian angka kematian per hari dan total angka kematian yang tercatat hingga hari itu selama masa pandemi:

  • 14 Januari: 41 pasien meninggal, total 3.675 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 15 Januari: 35 pasien meninggal, total 3.710 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 16 Januari: 35 pasien meninggal, total 3.745 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 17 Januari: 34 pasien meninggal, total 3.779 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 18 Januari: 36 pasien meninggal, total 3.815 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 19 Januari: 21 pasien meninggal, total 3.836 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 20 Januari: 32 pasien meninggal, total 3.868 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 21 Januari: 32 pasien meninggal, total 3.900 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 22 Januari: 40 pasien meninggal, total 3.940 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 23 Januari: 40 pasien meninggal, total 3.980 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 24 Januari: 44 pasien meninggal, total 4.024 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 25 Januari: 39 pasien meninggal, total 4.063 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 26 Januari: 45 pasien meninggal, total 4.108 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 27 Januari: 26 pasien meninggal, total 4.134 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 28 Januari: 51 pasien meninggal, total 4.185 (tingkat kematian 1,6 persen)

Klaster keluarga sumbang 44 persen kasus

Tak hanya angka kematian yang meningkat signifikan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 592 klaster keluarga penularan Covid-19 di Jakarta pascalibur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Baca juga: Cegah Klaster Keluarga, Pemprov DKI Diminta Perketat Pengawasan Prokes di Permukiman

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, klaster keluarga menyumbang 44 persen dari kasus Covid-19 dalam periode 3-25 Januari 2021.

Mayoritas klaster keluarga yang ditemukan memiliki riwayat bepergian keluar kota. Kondisi jadi tambah parah karena ada kemungkinan klaster keluarga tersebut sudah menularkan Covid-19 ke orang lain di sekitar tempat tinggal mereka di Jakarta.

Namun penyebaran bisa ditekan jika warga tracing dan tes mandiri jika ada keluarga yang terpapar Covid-19.

"Jadi langsung beberapa orang (dalam) satu keluarga tidak sehat, kemudian mereka (satu keluarga) tes (Covid-19) secara mandiri," kata Dwi.

Pemprov diminta tak lalai 

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra meminta Pemprov DKI Jakarta serius tangani Covid-19, khususnya kasus-kasus klaster keluarga.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah memperketat pengawasan protokol kesehatan (prokes) di pemukiman. Caranya dengan menambah pengawasan di tingkat permukiman, petugas Satpol PP dikerahkan.

"Memperkuat penegakan protokol 3M di tingkat RT/RW dengan memperkuat aset Pemprov DKI Jakarta di level RT/RW, seperti penambahan petugas Satpol PP untuk patroli permukiman," ucap Anggara.

Pemprov DKI juga bisa memberikan skema bantuan operasional dan insentif bagi Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW atau melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

"Tentu penggunaan bantuan operasional dan insentif tersebut harus dimonitor secara ketat sehingga tidak disalahgunakan," ujar Anggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com